maaf email atau password anda salah
Pemerintah pusat memberi cap teroris bagi semua kelompok bersenjata yang melakukan kekerasan di Papua. Sebutan itu menyusul penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua, Mayor Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, Ahad lalu. Gubernur Papua Lukas Enembe meminta Jakarta mengkaji ulang pelabelan tersebut, karena khawatir berdampak buruk secara psikis bagi warganya serta menjadi stigma untuk orang Papua di perantauan. Kalangan pegiat hak asasi manusia pun mempersoalkan sebutan teroris untuk kelompok yang tidak jelas identitasnya itu.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.