Stigma
Pemerintah pusat memberi cap teroris bagi semua kelompok bersenjata yang melakukan kekerasan di Papua. Sebutan itu menyusul penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua, Mayor Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, Ahad lalu. Gubernur Papua Lukas Enembe meminta Jakarta mengkaji ulang pelabelan tersebut, karena khawatir berdampak buruk secara psikis bagi warganya serta menjadi stigma untuk orang Papua di perantauan. Kalangan pegiat hak asasi manusia pun mempersoalkan sebutan teroris untuk kelompok yang tidak jelas identitasnya itu.
arsip tempo : 170226052973.


Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini