maaf email atau password anda salah
Bekas narapidana teroris, Agus Sujatno, meledakkan bom bunuh diri di kantor polisi Astana Anyar, Bandung. Selain pelaku, seorang polisi meninggal. Tiga orang lainnya terluka berat. Serangan itu terjadi tujuh hari setelah seruan jihad atas nama juru bicara ISIS beredar di grup-grup percakapan.
Pelaku bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astana Anyar, Bandung, Agus Sujatno, merupakan anggota JAD. Ia diduga termotivasi meledakkan diri setelah mendengar seruan Abu Umar, juru bicara ISIS, di grup Telegram para mantan narapidana kasus terorisme, sepekan sebelum insiden tersebut.
Sejumlah mantan pelaku terorisme menyerukan semangat toleransi kepada anak muda. Bertolak dari pengalaman pribadi, mereka mengingatkan masyarakat agar mewaspadai dan menangkal paham radikal di media sosial. Anak muda di sejumlah komunitas terus mempromosikan isu-isu toleransi dan mengedukasi kelompok rentan, termasuk mahasiswa.
Para eks napi terorisme menjalani proses yang berbeda-beda dalam menyadari penyimpangan ajaran kelompok radikal. Berbagai tahap mereka lalui untuk berubah menjadi sosok yang toleran. Ada juga pemuda yang mengakui bersikap intoleran karena fanatik terhadap kelompok tertentu.
Pengurus Khilafatul Muslimin membatalkan semua kegiatan eksternalnya setelah pemimpin mereka, Abdul Qadir Hasan Baraja, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan kabar bohong, provokasi, kegiatan separatis, dan anti-Pancasila. Kegiatan pengajian tetap berjalan.
Aparat kembali mengawasi kampus untuk membendung penyebaran radikalisme dan terorisme. Sejak 2015, Densus 88 telah menangkap 24 mahasiswa dari berbagai kampus. Terbaru, polisi antiteror menciduk Ilham Alfarizi, mahasiswa Universitas Brawijaya, yang disebut menjadi simpatisan ISIS sejak tiga tahun lalu. Media sosial disinyalir sebagai pintu baru untuk menyusupkan paham kekerasan.
Pengamat terorisme ragu akan keberadaan jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat. Alasannya, Kabupaten Tanah Datar dan Dharmasraya, yang menjadi lokasi penangkapan 16 anggota NII, tidak dikenal sebagai basis jaringan tersebut. Tim Koran Tempo bersama Langgam.id mewawancarai mantan anggota NII Dharmasraya. Bagaimana pengakuannya?
Ketua DPRD Sumatera Barat mendesak Gubernur membentuk tim terpadu dan tim investigasi untuk menelusuri keberadaan jaringan NII di provinsi tersebut. Isu NII harus segera dijernihkan supaya tidak menimbulkan stigma negatif terhadap masyarakat Sumatera Barat.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.