Mencegah Lahirnya Teroris Muda
Jaringan teroris banyak menyasar anak muda melalui media sosial. Dari media sosial, tingkat keterpaparan paham radikal bisa berlangsung cepat ke pemahaman terorisme. Apalagi jika tergabung secara eksklusif dalam grup-grup percakapan di Telegram.
Kabar penangkapan mahasiswa Universitas Brawijaya berinisial IA oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sampai juga di telinga Hendro Fernando. Meski telah meninggalkan jaringan teroris dua tahun lalu, pria asal Bekasi, Jawa Barat, itu masih memonitor informasi seputar penangkapan terduga teroris. "Dia orang Lampung, terkoneksi dengan jaringan JAD (Jamaah Ansharud Daulah)," kata Hendro, saat ditemui di kantor Yayasan Debintal, Bekasi, Rabu, 8
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini