maaf email atau password anda salah
Rekaman video dan kesaksian sejumlah narapidana menyingkap indikasi adanya kelalaian yang membuat kebakaran di salah satu blok penjara Tangerang menelan begitu banyak korban. Sipir yang seharusnya selalu berjaga di blok itu diduga berada di tempat lain, sehingga terlambat membuka kunci sel dan mengeluarkan penghuninya. Alat pemadam api ringan dan hidran tidak ada di blok yang terbakar. Petugas penjara hanya berupaya memadamkan kobaran api menggunakan air di ember.
Satu blok penjara Tangerang yang sesak terbakar kemarin dinihari. Sebanyak 41 dari 122 penghuninya tewas terpanggang di balik jeruji yang terkunci. Dugaan sementara, api bersumber dari korsleting arus listrik yang instalasinya tak pernah diremajakan sejak 49 tahun lalu. Berkapasitas 600 orang, penjara kelas I itu kini dijejali lebih dari 2.000 narapidana. Buruk rupa pengelolaan penjara kita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.