Edisi Senin, 9 September 2013
Editorial
Upah layak merupakan keharusan. Tapi meminta kenaikan upah minimum di DKI Jakarta menjadi Rp 3,79 juta sulit diterima nalar. Di tengah ekonomi yang lesu, tuntutan ini bisa menjadi bumerang: dunia usaha akan sekarat dan investor pun hengkang.
Upah minimum DKI tahun ini sudah mencapai Rp 2,2 juta, naik lebih dari 40 persen dibanding tahun lalu. Jika permintaan itu dipenuhi, berarti upah buruh tahun depan melonjak 72 persen. Sulit mengakomodasi keinginan ini lantaran pertumbuhan ekonomi kita diprediksi akan merosot.
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Olah Raga
Ngotot
Nasional
Partai Prabowo Tolak Jokowi Maju
Olah Raga
Nasional
Berita Lainnya
Opini
Ian Buruma,
GURU BESAR DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN JURNALISME PADA BARD COLLEGE DI NEW YORK
BAKAT merangkai kata-kata merupakan aset paling kuat yang dimiliki Presiden Barack Obama. Sekarang tampaknya kata-kata yang diucapkannya itu telah menjebak dirinya sendiri.
Setelah mengatakan pada Maret lalu bahwa Amerika Serikat "tidak akan menenggang penggunaan senjata kimia terhadap rakyat Suriah" dan, setelah mengatakan tahun lalu mengenai "garis merah" yang tidak boleh dilanggar, ia akan kehilangan muka jika gagal bereaksi keras terhadap pembantaian lebih dari 1.000 warga sipil yang katanya dilakukan rezim yang berkuasa di Suriah. Sudah tentu, risiko bakal kehilangan muka bukan alasan yang pantas untuk menyerang negara lain. (http://www.whitehouse.gov/the-press-office/2012/08/20/remarks-president-white-house-press-corps)
GURU BESAR DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN JURNALISME PADA BARD COLLEGE DI NEW YORK