maaf email atau password anda salah
Setelah menetapkan enam tersangka, Tim Khusus Polri menelusuri kluster berikutnya dari para perwira yang diduga merintangi pengusutan kematian Brigadir Yosua. Mereka diduga ikut merekayasa skenario dan memanipulasi kronologi di lokasi kejadian. Nama Brigadir Jenderal Raden Agus Budhiarta dan Komisaris Besar Hengki Haryadi masuk dalam radar.
Setelah mengumumkan penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Yosua, Kepala Polri Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satuan Tugas Khusus Polri. Satgassus Merah Putih, sebutan tim khusus yang terakhir dipimpin oleh Sambo tersebut, diisi seabrek perwira tinggi dan menengah--sebagian berada di pusaran kasus kematian Yosua. Banyak desas-desus seputar tim non-struktural yang bekerja secara misterius itu.
Ferdy Sambo menjadi tersangka karena memerintahkan Bharada Eliezer menembak Brigadir Yosua. Ia lalu merekayasa cerita tembak-menembak untuk menutup fakta terjadi pembunuhan berencana. Untuk mendukung skenario tersebut, Ferdy melepaskan beberapa kali tembakan ke dinding menggunakan senjata api milik Yosua.
Indikasi keterlibatan Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir Yosua semakin kuat. Tak cuma ditengarai merusak dan menghilangkan barang bukti di tempat kejadian perkara, Ferdy bersama anak buahnya diduga terlibat pembunuhan berencana. Skenario yang sempat tersusun buyar setelah Bharada Eliezer mengubah kesaksiannya.
Bharada Eliezer berhenti membebek. Dia membuat pengakuan baru yang membuka keterlibatan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua. Mencabut keterangan lama kepada penyidik, Eliezer menulis sendiri kronologi penembakan di rumah dinas bekas Kepala Divisi Propam Polri itu. Berniat menjadi justice collaborator alias pelaku kejahatan yang membongkar peran pelaku lainnya.
Jumlah tersangka dalam dugaan pembunuhan Brigadir Yosua bisa bertambah. Sejumlah kalangan menyebutkan berbagai kejanggalan yang muncul dari peristiwa itu mengindikasikan polisi tidak profesional saat melakukan penyelidikan awal. Para perwira yang merusak barang bukti, termasuk tiga jenderal yang sudah dimutasikan, bisa dikenai sanksi pidana.
Setelah menetapkan Bharada Eliezer sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua, Markas Besar Polri memeriksa 25 personel karena diduga melanggar kode etik dalam mengusut skandal tersebut. Sebanyak 10 perwira di antaranya, termasuk tiga jenderal, dicopot dari jabatan dan dimutasikan. Mereka juga terancam pidana karena disinyalir menghilangkan barang bukti dan menghalangi penyidikan. Siapa yang terlibat dalam pembunuhan Yosua belum terang.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.