Laporan majalah Tempo tentang dugaan kebocoran dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendorong lembaga penegak hukum bergerak. PPATK dan Kepolisian RI menyatakan tengah mengusut dugaan penyelewengan dana amal—termasuk untuk kepentingan pribadi dan kegiatan terorisme. Transparansi dan akuntabilitas lembaga filantropi kembali dipersoalkan.      

Pejabat ACT diduga menyelewengkan dana umat untuk kepentingan pribadi. Sementara itu, PPATK mengaku menemukan indikasi adanya penyimpangan dana dari lembaga filantropi.  

Kejaksaan Agung menyidik dugaan korupsi pencairan kredit di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Akibat mengabaikan aturan tata kelola perusahaan yang baik.

Egi Primayogha, Kepala Divisi Korupsi Politik ICW, menyoroti korupsi di Garuda Indonesia dan BUMN yang ditengarai akibat pengelolaan yang buruk dan marak konflik kepentingan.

BPK menemukan sejumlah masalah dalam pemberian pembiayaan LPEI kepada banyak debitor. LPEI alias Indonesia Eximbank dinilai mengabaikan prinsip kehati-hatian.

Pegiat antikorupsi menyarankan Dewan Pengawas menggelar sidang dugaan pelanggaran kode etik Lili Pintauli Siregar secara terbuka. Peraturan Dewas yang mengatur sidang etik secara tertutup seharusnya diubah.

Kampanye Nespresso menghadirkan resep kopi bernuansa tropis serta semangat yang positif. #Infotempo

Niat baik guru mendisiplinkan siswa dengan memberi sanksi justru berujung pidana. Bisakah guru dihukum karena memberikan sanksi?

Di dunia kuliner belum ada pendaftaran hak paten untuk jenis makanan sesuai dengan undang-undang hak cipta. Mungkin tidak perlu.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus korupsi BTS pada, Senin 3 Juli 2023. Dito dituding menerima uang Rp 27 miliar yang dari terdakwa korupsi BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo, Irwan Hermawan (IH). Menurutnya, dugaan uang puluhan miliar yang diberikan oleh terdakwa dilakukan saat dirinya sebelum menjabat menteri. 

Jumlah kementerian/ lembaga di kabinet Prabowo akan bertambah?