Tahun ini tercatat empat kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan polisi. Pengawasan mental anggota Polri perlu ditingkatkan.

Polisi tidak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab kematian Ajun Komisaris Besar Buddy Alfrits Towoliu.

Kematian Ajun Komisaris Besar Buddy Alfrits Towoliu menjadi teka-teki. Diduga perwira polisi itu menabrakkan diri ke lokomotif.

Proses hukum kasus Aditya Gunawan, anak AKBP Achiruddin, menunjukkan polisi baru mengusut perkara setelah viral.

Kelompok masyarakat sipil menyesalkan tindakan polisi terhadap massa yang berunjuk rasa menentang pengesahan RKUHP. Demo bisa dilakukan cukup dengan pemberitahuan, bukan meminta izin.

Polisi masih menunggu pemeriksaan laboratorium lanjutan untuk mengungkap misteri kematian satu keluarga di Kalideres. Penyebab kematian masing-masing anggota keluarga ada kemungkinan berbeda.

Jika Kapolri kini punya program bersih-bersih di kepolisian dan meminta polisi tidak memamerkan kemewahan hidup, ajudan yang berlebih ini merupakan kemewahan tersendiri.

Kejaksaan mengembalikan berkas perkara tragedi Kanjuruhan ke polisi lantaran dianggap belum lengkap. Autopsi penyintas dijadwalkan pada 5 November mendatang.

Kartun karya M. Nasir (@idenasir).

Kasus salah tangkap menunjukkan polisi tidak profesional dalam penyelidikan dan penyidikan. Perlu reformasi sampai ke pendidikan kepolisian.

Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dan kawan-kawan mulai diadili dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Jaksa disebut tidak menguraikan secara detail kejadian di Magelang sebagai penyebab dibunuhnya Yosua.

Penangkapan Kepala Polda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Teddy Minahasa menambah panjang potret bobroknya Korps Bhayangkara. Praktik lancung yang seakan-akan modus lama.

Kasus narkoba yang membelit Teddy Minahasa kembali mencoreng wajah Kepolisian RI. Reformasi menyeluruh di tubuh Korps Bhayangkara kian mendesak.

Rasanya tak ada cara lain kecuali kita mendukung dan membantu langkah Kapolri untuk bersih-bersih. Sekarang saatnya atau kita tetap malu punya polisi penebar aib seperti ini.

Inspektur Jenderal Teddy Minahasa batal dilantik menjadi Kepala Polda Jawa Timur karena tersandung kasus narkoba. Kepala Polda Sumatera Barat itu diduga menggelapkan barang bukti narkoba jenis sabu dan mengedarkannya ke Jakarta melalui dua perwira, dua bintara, serta seorang bandar. Menambah daftar aib di Korps Bhayangkara.

Polisi menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 131 penonton. Dua dari enam tersangka itu adalah Komandan Kompi Brimob yang memerintahkan anak buahnya menembakkan gas air mata di dalam stadion. Pasukan huru-hara ini masuk 5-10 menit sebelum pertandingan usai. Sejumlah kalangan mendesak pengusutan kasus ini tidak berhenti pada enam tersangka.

Penggunaan gas air mata tidak ada dalam skenario awal perencanaan pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tempo memperoleh dokumen yang menyebutkan bahwa anjing pelacak kepolisian (K-9), meriam air, dan petugas pemadam kebakaran disiapkan untuk menghalau suporter bila situasi semakin memburuk. Diduga tidak ada simulasi pengamanan sebelum pertandingan. 

Pasca-reformasi, Polri berpisah dari TNI. Namun, menurut Fachrizal Afandi, dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, cara-cara militeristik masih melekat di Korps Bhayangkara.

Penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, disebut bertentangan dengan aturan FIFA dan peraturan kepala kepolisian. Komnas HAM menelusuri dugaan pelanggaran HAM dalam penggunaan gas air mata di stadion.

Pertanyaan besarnya adalah sampai kapan polisi memerangi judi? Apakah reaksi ini muncul karena beredarnya apa yang disebut Konsorsium 303 dengan Ferdy Sambo sebagai pucuk tertinggi yang disebut kaisar?