maaf email atau password anda salah
Media sosial seharusnya bisa menjadi ruang diskusi dan perdebatan yang sehat. Namun riset mendapati Internet malah lebih sering menjadi sarana perisakan sehingga banyak orang memilih menghindari adu argumen. Amanda Baughan, mahasiswa doktoral ilmu komputer di University of Washington, Amerika Serikat, mendapati ada faktor pemicu perselisihan di dunia maya yang kerap luput dari perhatian, yaitu desain media sosial.
Sejumlah kreator konten kian rajin membagikan pengetahuan tentang etiket lewat media sosial. Materinya dari tata krama makan, minum, hingga cara mengajukan komplain makanan di restoran. Ada pula konten tentang etiket pergaulan, seperti cara tertawa, berbicara dengan orang lain, bertamu, serta menumpang kendaraan teman. Konten-konten itu menjadi alternatif bagi mereka yang tak bisa mengikuti kelas di lembaga pendidikan kepribadian.
Beberapa waktu lalu, video makan nasi Padang bungkus ala table manner menjadi viral di media sosial. Nama selebritas chef Vindy Lee pun seketika menjadi perbincangan. Ia kini makin dikenal lewat konten edukasi tentang etiket. Tak hanya Vindy, ada juga beberapa orang yang melakukan hal serupa.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.