Hakim memvonis Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi melebihi tuntutan jaksa. Unsur pembunuhan berencana terhadap Yosua terpenuhi.

Pengadilan memvonis mati Ferdy Sambo. Pertimbangan hakim dinilai bisa menjadi pintu peringanan hukuman bagi Bharada Eliezer.

Jaksa menuntut Ferdy Sambo dengan pidana penjara seumur hidup. Tapi keluarga Yosua menilai hal itu tidak memenuhi rasa keadilan.

Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E berhadapan langsung dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Dalam persidangan, keterangan Richard membuat berang Ferdy Sambo karena dianggap berbohong dalam berita acara pemeriksaan.

Jaksa yakin hakim menolak eksepsi atau nota keberatan Ferdy Sambo dalam perkara pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Tim pengacara mempertanyakan pemisahan berkas perkara (splitsing).

Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dan kawan-kawan mulai diadili dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Jaksa disebut tidak menguraikan secara detail kejadian di Magelang sebagai penyebab dibunuhnya Yosua.

Petikan dakwaan sebut kejadian ”kurang ajar” di Magelang menjadi pemicu kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana Ferdy Sambo dan empat terdakwa lainnya.

Berkas perkara Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua dinyatakan telah lengkap atau P-21. Kejaksaan menggabungkan berkas perkara pembunuhan berencana dengan kasus menghalangi penyidikan atau obstruction of justice.

Penyidik akan memeriksa Ferdy Sambo menggunakan lie detector. Penggunaan mesin poligraf telah diakomodasi dalam KUHAP sebagai bagian dari pengumpulan alat bukti.

Tiga kepala kepolisian daerah diduga membantu Ferdy Sambo membelokkan fakta-fakta seputar pembunuhan Brigadir Yosua. Ada upaya membangun opini tentang pelecehan seksual terhadap istri Sambo.

Dugaan rekayasa pelaporan kekerasan seksual terhadap istri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, disinyalir melibatkan sejumlah kalangan dan lembaga.

Komnas HAM merekomendasikan agar polisi mengusut dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo di Magelang.

Penyidik Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Reka ulang untuk memperjelas peran masing-masing pelaku dalam kasus pembunuhan Yosua.

Rekonstruksi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat digelar pada Selasa ini. LPSK meminta agar Bharada Richard tidak dipertemukan dengan Ferdy Sambo.

Sejumlah pegiat dan ahli hukum pidana mempertanyakan komitmen Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut informasi beking perjudian. Kasus pidana terhadap Ferdy Sambo tidak berkaitan dengan persoalan etik.

Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo, diperiksa selama sekitar 12 jam, kemarin. Tidak ditahan dan dijadwalkan diperiksa kembali pada Rabu pekan depan.

Putri Candrawathi disebut-sebut hadir dalam pertemuan yang membicarakan rencana pembunuhan dan merekayasa kematian Brigadir Yosua. Temuan CCTV dan keterangan saksi menguatkan peran istri Ferdy Sambo tersebut.

Rekaman CCTV yang mengungkap kematian Brigadir Yosua ditemukan di rumah dinas Komisaris Baiquni Wibowo, anak buah Ferdy Sambo di kepolisian. Kamera pengawas itu merekam kronologi pembunuhan Yosua.

Putri Candrawathi, istri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Perannya terungkap dari rekaman CCTV.

Polisi akhirnya menetapkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Peran Putri, yang semula mengaku menjadi korban pelecehan, terungkap lewat rekaman CCTV sebelum, saat, dan setelah pembunuhan Yosua di rumah dinas bekas Kepala Divisi Propam Polri itu.