maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Tarik-menarik di balik penetapan tersangka Azis Syamsuddin belum berakhir. Meski Wakil Ketua DPR itu dikabarkan telah menjadi tersangka kasus suap pada awal September lalu, hingga kini pimpinan KPK tak kunjung mengumumkannya. Politikus Golkar ini pun ditengarai terus melobi ke sana-sini agar terlepas dari jerat hukum. Terdakwa Stepanus Robin Pattuju, yang sempat mengaku menerima suap dari Azis, belakangan mencabut keterangannya di berita acara pemeriksaan.
Pimpinan KPK diduga memerintahkan penyidik untuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Jakarta Timur. Para penyidik dikabarkan terpaksa memanggil Anies pada Selasa lalu lantaran enggan terlibat masalah dengan petinggi KPK.
Sistem MLFF memungkinkan kita tidak perlu lagi berhenti di gerbang tol dan tak perlu lagi melakukan tapping kartu uang elektronik saat melakukan pembayaran. Bahkan, kita bisa memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.
Apakah sistem ini sudah bisa diterapkan? #jalantol #mudik2023 #mudik #pembangunan #digitalisasi #etoll
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.