maaf email atau password anda salah
Penggunaan gas air mata tidak ada dalam skenario awal perencanaan pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tempo memperoleh dokumen yang menyebutkan bahwa anjing pelacak kepolisian (K-9), meriam air, dan petugas pemadam kebakaran disiapkan untuk menghalau suporter bila situasi semakin memburuk. Diduga tidak ada simulasi pengamanan sebelum pertandingan.
Kabar penculikan terhadap pendukung Arema FC muncul setelah unggahan video tragedi Kanjuruhan beredar di media sosial. Salah satu pemilik akun yang mengunggah video tersebut sempat dimintai keterangan oleh polisi. LPSK dan Kontras pun membuka jalur pengaduan bagi warga yang mendapat ancaman kekerasan atau kehilangan anggota keluarganya.
Sejumlah pintu keluar stadion, menurut saksi mata, masih terkunci saat meletusnya tragedi Kanjuruhan. Penonton, yang sebelumnya ditembaki dengan gas air mata oleh polisi, terjebak dan tak bisa menyelamatkan diri. Akibatnya, banyak korban meninggal, termasuk perempuan dan anak-anak. Kepolisian memeriksa 18 anggotanya berkaitan dengan penggunaan gas air mata di malam jahanam itu.
Jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terus bertambah. Hingga Ahad malam, 2 Oktober 2022, lebih dari 130 orang dilaporkan tewas. Berbagai kontroversi mencuat dalam malapetaka seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya pada Sabtu lalu tersebut. Dari pengabaian potensi kerawanan yang disampaikan kepolisian setempat, jumlah penonton yang melebihi kapasitas, hingga penggunaan gas air mata yang melanggar aturan FIFA. Siapa yang harus bertanggung jawab?
Lebih dari 130 orang tewas dalam tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022. Berbagai pihak memprediksi ancaman kerusuhan dalam laga Arema FC vs Persebaya, tapi diabaikan. Polisi pun melanggar aturan FIFA di stadion soal penggunaan gas air mata.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.