Daya tarik kawasan Puncak tidak berkurang meski masalah kemacetan lalu lintas di kawasan wisata itu belum terpecahkan.

Kemacetan parah di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, mulai terlihat sejak Sabtu siang. Antrean kendaraan masih terjadi hingga Senin malam.

Meski berbeda tradisi, para imigran di kawasan Puncak sangat menikmati suasana Lebaran di Indonesia.

Kepolisian Resor Bogor menyatakan akan tetap memberlakukan kebijakan lalu lintas satu arah di jalur Puncak selama arus balik dan arus kunjungan wisata Lebaran hingga sepekan mendatang. Polisi memprediksi dalam rentang waktu tersebut terjadi lonjakan jumlah kendaraan pada jalur ini.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Bisma Wisuda, mengatakan aturan larangan kendaraan besar, seperti bus dan truk berpenumpang, masuk jalur alternatif Puncak sudah termuat dalam tahap perencanaan dan payung hukum. Satlantas Polres Bogor, kata dia, mengusulkan aturan itu diberlakukan di kawasan jalur Puncak.

Sekolah ini mengutamakan pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk anak-anak imigran. Jumlah siswa lebih dari seratus orang.

Jalur Puncak II digadang-gadang bakal menjadi solusi kemacetan di kawasan Puncak. Kabupaten Bogor telah membebaskan lahan yang akan digunakan untuk jalan Poros Timur Tengah itu.

Berbagai upaya untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di jalur Puncak belum membawa hasil. Polisi akan memperketat pengawasan pembatasan jumlah kendaraan bermotor.

Pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem pelat nomor ganjil-genap berlaku permanen setiap akhir pekan di kawasan Puncak.

Polisi mengoperasikan pos penyekatan di kawasan Puncak selama masa libur Natal dan tahun baru. Pengalihan arus dan penerapan sistem ganjil-genap akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.