maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pemerintah menyiapkan berbagai strategi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berada di atas proyeksi berbagai lembaga internasional. Ekonom menyarankan agar pengeluaran untuk proyek-proyek mercusuar, seperti ibu kota negara dan kereta cepat, dialihkan.
Pemerintah mengusulkan revisi Undang-Undang Ibu Kota Negara, yang baru disahkan pada Februari lalu, masuk dalam Program Legislasi Nasional Prioritas tahun depan. Perubahan undang-undang ini ditengarai untuk memberi insentif sekaligus kepastian bagi calon investor dalam membiayai proyek di Nusantara. Tanpa gula-gula penarik investasi, pembangunan di ibu kota baru masih bergantung pada APBN.
Otorita Ibu Kota Negara (IKN) berencana menjaring dana patungan dari masyarakat sebagai alternatif pendanaan Nusantara. Selain skema urun dana, dana filantropi dan trust fund masuk dalam opsi pembiayaan. Ide saweran alias crowdfunding muncul di tengah kesulitan pemerintah menggaet investor ibu kota baru.
Selain pemerintah dan kalangan pengusaha, anggota DPR turun tangan menebar promosi agar pemodal asing ikut membiayai proyek pembangunan ibu kota negara. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Rachmat Gobel, misalnya, melobi investor asal Jepang agar berpartisipasi dalam proyek IKN. Meski mendapat respons positif dari calon investor, belum ada kesepakatan formal yang tercapai.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.