Pembatasan akses data media sosial akan menyulitkan upaya meneliti dan memerangi disinformasi menjelang Pemilu 2024.

Pemerintah dituding menyebarkan kabar bohong tentang penyelesaian konflik agraria di Wadas. Serupa pola penundukan era kolonial.

Kecerdasan buatan membuat bahaya hoaks meningkat menjelang Pemilu 2024. Namun AI juga bisa menangkal disinformasi.

Cek fakta merupakan mekanisme paling jitu untuk menangkal hoaks, yang meningkat menjelang Pemilu 2024.

Di Pemilu 2024, pemilih pemula bakal kebanjiran informasi dan rentan terjebak hoaks. Perlu peran sekolah dan perguruan tinggi.

Peredaran hoaks di dunia maya berpotensi meningkat menjelang Pemilu 2024. Bawaslu membentuk satgas untuk pengawasan.

Komnas HAM menyodorkan sejumlah rekomendasi kepada Bawaslu. Khawatir penegakan hukum pemilu ditunggangi kepentingan politik.

Ujaran kebencian dan hoaks politik meningkat menjelang Pemilu 2024. Banyak akun penyebar konten pornografi menjadi pendengung.

Cek Fakta merupakan senjata penangkal misinformasi dan hoaks. Kurang diterima publik karena minim elemen visual.

Pakar ilmu komunikasi dari Northern State University, Australia, memperingatkan bahaya TikTok sebagai ajang ujaran kebencian.

Teknologi kecerdasan buatan, seperti ChatGPT, dapat bermanfaat atau malah menyesatkan. Penggunaannya perlu dikontrol.

Pemerintah diminta tidak latah melarang penggunaan TikTok. Aplikasi asal Cina itu mesti mematuhi UU Pelindungan Data Pribadi.

Sejak mengakuisi Twitter pada Oktober 2022, Elon Musk merombak media sosial dengan 368 juta pengguna tersebut. Di antaranya adalah mengurangi moderasi konten demi mengusung kebebasan berbicara secara absolut. Sarah Glozer, dosen pemasaran dan sosial University of Bath, Inggris, menulis kebijakan tersebut berbahaya di tengah merebaknya hoaks, ujaran kebencian, dan konten ilegal.

Penelitian Hilya Mudrika Arini dan kawan-kawan mendapati bahwa Gen Z, yang dianggap terbiasa berkomunikasi di dunia maya, rentan terserang hoaks. Sebab, literasi digital mereka cenderung lemah. Tulisan ini diterbitkan untuk memperingati Hari Literasi Internasional, 8 September.