maaf email atau password anda salah
Berbagai kebijakan pemerintah belum mampu menormalkan pasokan minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional. Para pedagang mengeluhkan frekuensi kedatangan barang yang saat ini berkurang dari tiga kali menjadi satu kali sepekan. Absennya peran Bulog dalam penyaluran minyak goreng curah dipertanyakan.
Sudah sebulan diberi subsidi, minyak goreng curah masih belum menyentuh harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 15.500 per kilogram. Harga di pasar masih betah di kisaran Rp 19-20 ribu per kilogram. Pedagang pasar menuding sejumlah faktor sebagai penyebabnya.
Usul PKS agar DPR membentuk pansus kelangkaan minyak goreng menuai pro dan kontra. Politikus Golkar menilai pansus diperlukan untuk mengusut dugaan penimbunan dan mafia minyak goreng. Sebaliknya, politikus PDIP, PPP, dan NasDem menganggap pansus hanya akan menimbulkan kegaduhan baru.
Masyarakat urban punya kiat mewujudkan ketahanan pangan tanpa bergantung pada produk di pasar. Di tengah harga mencekik dan isu kelangkaan, mereka membuat minyak goreng dari kelapa hingga tempe non-kedelai. Diyakini lebih sehat dan menggoda selera.
Disparitas harga antara minyak goreng curah bersubsidi dan minyak goreng non-subsidi membuka potensi penyelewengan. Jika pemerintah gagal mencegah rembesan minyak goreng bersubsidi, pasokan untuk masyakarat yang berhak akan menyusut dan memancing kericuhan baru.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kembali menerbitkan aturan baru untuk menormalkan pasokan minyak goreng. Setelah sebelumnya menghapus HET, Menteri Lutfi kini meniadakan DMO dan menaikkan tarif pungutan ekspor sawit. Ada dua target yang diharapkan tercapai dengan dua aturan baru itu.
Pemerintah akhirnya melepas harga minyak goreng kemasan mengikuti mekanisme pasar. Ketentuan ini diikuti penerapan HET baru untuk minyak goreng curah. Meski harga minyak goreng kemasan melambung kurang dari 24 jam setelahnya, tambal sulam kebijakan ini tidak serta-merta menjamin ketersediaan pasokan.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.