Barang Langka Bernama Minyak Goreng Curah
Berbagai kebijakan pemerintah belum mampu menormalkan pasokan minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional. Para pedagang mengeluhkan frekuensi kedatangan barang yang saat ini berkurang dari tiga kali menjadi satu kali sepekan. Absennya peran Bulog dalam penyaluran minyak goreng curah dipertanyakan.
JAKARTA - Minyak goreng curah masih sulit ditemukan di pasar. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar se-Indonesia, Abdullah Mansuri, mengatakan frekuensi kedatangan barang saat ini justru berkurang dari tiga kali sepekan menjadi sekali saja. Meskipun setiap pengiriman, volumenya mulai meningkat menjadi 10-12 ton, sesekali bisa mencapai 20 ton. “Stoknya kurang. Bahkan kalau dianggap langka, kami masih sependapat,” kata dia ketika dihubungi,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini