LEICESTER – Gagal sudah kesempatan Leicester City mengejar angka Manchester City di tangga klasemen sementara Liga Primer Inggris musim ini. The Citizens ditahan imbang 2-2 oleh Crystal Palace di Stadion Etihad, Sabtu pekan lalu.
Tambahan satu angka dalam laga pekan ke-23 itu membuat perolehan poin City menjadi 48. Leicester mendapat jatah tampil sehari kemudian melawan Burnley di Turf Moor.
Di atas kertas, Leicester diunggulkan menang. Maklum, The Foxes dianggap lebih kuat dibanding Burnley pada musim ini.
Jika menang di Turf Moor, perolehan poin Leicester sama dengan Manchester biru. Walhasil, Leicester masih punya kesempatan besar untuk mengambil alih posisi runner-up klasemen.
Laga sempat berjalan sesuai dengan prediksi awal. Pemain sayap kiri Leicester, Harvey Barnes, sukses mencetak satu gol pada babak pertama. Namun bencana bagi kubu tamu justru terjadi pada babak kedua.
Mental kuat Burnley sukses membalikkan keadaan pada babak kedua. Penyerang Chris Wood dan gelandang serang Ashley Westwood sukses mencetak gol yang membuat suporter The Clarets berpesta. Skor 2-1 untuk Burnley bertahan hingga bubar.
Walhasil, Leicester tertahan di tangga ketiga klasemen sementara dengan 45 poin atau berselisih tiga poin dari City. Nahas bagi Si Rubah, ini merupakan kekalahan kedua beruntun di Liga Primer musim ini.
Sebelum keok di kandang Burnley, Leicester ditumbangkan Southampton di Stadion King Power, Sabtu dua pekan lalu. Mereka kalah 1-2.
Manajer Leicester, Brendan Rodgers, murka atas hasil buruk yang dialami anak-anak didiknya. Padahal, menurut Rodgers, timnya lebih pantas menang dibanding Burnley. Sebab, di atas kertas, Jamie Vardy cs tampil lebih menyerang.
Si Rubah tercatat menguasai 56 persen pergerakan bola, mengkreasi delapan peluang gol dalam 18 kali serangan. Sedangkan Burnley menciptakan lima peluang gol dalam delapan kali percobaan. "Kami kurang efektif memaksimalkan peluang gol, padahal kami punya banyak (peluang gol). Sungguh nelangsa pada akhirnya kami harus pulang tanpa poin," kata pelatih berusia 46 tahun itu.
Menurut Rodgers, kesalahan di lini belakang menjadi biang keladi kekalahan dalam dua laga terakhir timnya. Saat melawan Burnley, Caglar Soyuncu dan kolega lengah mengantisipasi servis bola mati lawan.
Sungguh sebuah kesalahan dasar nan memalukan untuk tim yang berkompetisi di liga yang paling elite seantero Eropa. "Padahal sejak awal tim pelatih sudah mengingatkan bahwa Burnley ini piawai betul dalam memanfaatkan bola mati," kata Rodgers.
Kini Rodgers mengultimatum para pemainnya untuk segera bangkit. Mantan Manajer Liverpool itu tak ingin Leicester semakin terseret rentetan kekalahan. Padahal sebelumnya Leicester mengejutkan Liga Primer dengan bertengger di posisi kedua klasemen sebelum disalip Manchester City.
Sesuai dengan jadwal, Leicester akan menjamu West Ham United di Stadion King Power, dinihari nanti. Rodgers berharap kelincahan dan taring tajam skuad Rubah Biru kembali menerkam The Hammers. "Kami harus segera berfokus dan mengembalikan kekuatan mental. Kami ingin menghabiskan sisa laga musim ini dengan kemenangan," kata Rodgers.
Salah satu pemain Leicester yang disorot adalah si penyerang andalan, Jamie Vardy. Sebab, pemain berusia 33 tahun itu sempat gagal mencetak gol penalti ke gawang Burnley.
Padahal sampai saat ini Vardy masih mengemban predikat penyerang tertajam di Liga Primer musim ini. Vardy tercatat sudah mencetak 17 gol pada musim ini dan menjadi pencetak gol terbanyak sementara.
Posisi Vardy rawan digeser pemain City, Sergio Aguero, yang memborong dua gol ke gawang Palace, Sabtu pekan lalu. Total Aguero sudah mengoleksi 15 gol. Kini fan Leicester berteriak agar Vardy segera bikin gol lagi.
Harapan mereka, gelontoran gol dari kaki Vardy berpeluang membantu Leicester bangkit dari dua kekalahan. Selain itu, tambahan gol bisa mempertahankan posisi Vardy di puncak daftar top scorer sementara. Akan menjadi kebanggaan bagi Leicester jika penyerang mereka keluar sebagai pemenang trofi sepatu emas alias top scorer pada akhir musim nanti.
Rodgers pun belum kehilangan kepercayaannya kepada Vardy. Menurut pelatih berkebangsaan Irlandia Utara itu, Vardy masih menjadi striker terbaik yang dimiliki Leicester saat ini. Rodgers pun menegaskan bahwa ia masih akan memilih Vardy sebagai ujung tombak.
"Soal gagal penalti, sungguh tak layak menyalahkan Vardy. Coba lihat cara dia bermain. Dia sudah tampil sangat baik dalam setiap laga," kata mantan Manajer Swansea City itu. GOAL | MIRROR | INEWS | INDRA WIJAYA
Saatnya Si Rubah Bangkit