BARCELONA - Laga tersisa 20 menit lagi. Pelatih Barcelona, Quique Setien, menarik Ivan Rakitic dan menggantinya dengan Riqui Puig. Camp Nou pun bersorak.
Puig, pemain berumur 20 tahun, memang sudah dinanti kehadirannya dalam laga melawan Granada, Ahad lalu, itu. Tujuh jam sebelum laga, Setien mengumumkan daftar anggota skuadnya. Nama Puig terselip di sana.
Pemain tim nasional Catalonia ini memang sudah sekian lama menarik hati pendukung Barcelona. Kemampuannya di lapangan luar biasa. Dia sering disebut-sebut sebagai master operan layaknya Xavi Hernandez atau Andres Iniesta.
"Riqui sangat spektakuler," kata Gennaro Gattuso, saat masih menangani AC Milan, dua tahun lalu.
Dia takjub pada kemampuan Puig setelah Barcelona bermain melawan AC Milan dalam laga pramusim. "Meski masih muda, cara dia mengontrol bola sangat mengagumkan saya. Sepak bola yang cantik. Seperti puisi."
Ketakjuban pun dirasakan oleh bekas pemain AC Milan yang juga pemain tim nasional Italia, Daniele Massaro. "Melihat dia bermain seperti menyaksikan Iniesta. Dia Iniesta baru," katanya.
Semua orang di sekeliling Riqui Puig yakin bahwa cepat atau lambat dia akan berada di tim inti Barcelona. Namun ternyata mereka keliru. Puig tak kunjung bermain di tim senior.
Langkah Puig untuk masuk tim inti Blaugrana selalu tertutup. Ernesto Valverde, pelatih yang beberapa waktu lalu dipecat, tak melirik dia. Walhasil, Puig tetap hanya bersinar di Barcelona B.
Nah, Setien, si pelatih baru, melakukan perubahan. Dia ingin skuadnya tampil menyerang sejak wasit menyemprit peluit awal sampai laga berakhir. Dia yakin, untuk menerapkan hal itu, skuadnya perlu diisi pemain-pemain muda.
Walhasil, bukan hanya Puig yang dimasukkan ke daftar 20 pemain dalam laga ini. Dia juga memasang Ansu Fati, pemain berumur 17 tahun, sebagai starter. Tak tanggung-tanggung, dia diplot sebagai pengganti Luis Suarez yang cedera.
Sejak ditunjuk menjadi pelatih Barcelona, pekan lalu, Puig menjadi prioritas Setien. Selain memasukkan Puig sebagai bagian dari tim senior, dia dilibatkan dalam latihan bersama pemain tim inti.
Puig pun membayar kepercayaan Setien. Sembilan belas menit di lapangan cukup bagi Puig untuk membuktikan bahwa dia layak bermain di tim inti Barcelona.
Dalam statistik pertandingan, dia disebutkan menuntaskan 36 operan. Jumlah ini lebih banyak dibanding pemain Granada mana pun yang bermain selama 90 menit.
Puncaknya, pemain lulusan La Masia itu ikut terlibat dalam proses gol yang dicetak sang maestro, Lionel Messi, pada menit ke-76. Satu-satunya gol dalam laga itu.
Dia mengambil bola dari kaki lawan dan mengoperkannya kepada Arturo Vidal. Dengan cara tendangan kuda, Vidal kemudian mengoper bola kepada Messi yang membuahkan gol. Seperti kata Gattuso, dalam laga itu Puig tengah mendendangkan bait-bait puisi.
Dimainkan dalam laga itu, Puig pun senang luar biasa. Apalagi dalam laga itu mereka mendapat tiga poin. "Terima kasih kepada Quique Setien yang telah menurunkan saya," katanya.
Saat diturunkan, menurut Puig, sang pelatih memintanya agar jangan sampai kehilangan bola dan terus menekan. "Lainnya, saya harus bermain berani," katanya.
Soal tampil habis-habisan di lapangan tidak perlu diragukan lagi. Sergio Espejo, pelatih yang pernah memolesnya di La Masia, menyatakan bahwa Puig tidak kenal takut saat berada di lapangan. "Apa yang dilakukan di Camp Nou tak berbeda saat dia masih remaja. Dia tidak takut apa pun," kata Espejo. "Kami telah melihatnya saat dia masih belia. Selain berbakat besar, dia sangat berani."
Bakat sepak bola mengalir dari ayahnya, yang merupakan bek kiri Terrassa FC-klub di kota kelahirannya. Di klub itu juga Puig memulai perkenalannya dengan si kulit bundar.
Puig masuk La Masia pada 2013. Saat itu dia berusia 13 tahun. Lima tahun di Jabac Terrassa cukup bagi dia untuk bergabung dengan sekolah sepak bola terkemuka itu.
Perjalanan karier Puig pun terbilang lancar. Sejak datang, dia telah menunjukkan bakatnya yang istimewa. Hasilnya, Puig terpilih masuk skuad Barcelona B.
Prestasi Puig tentu saja kinclong. Salah satunya pada 2018 dia ikut mengantar Barcelona meraih gelar juara Liga Remaja UEFA. Dalam laga final, mereka mengalahkan Chelsea yang diperkuat oleh pemain yang bersinar saat ini, Callum Hudson-Odoi dan Reece James.
Kehebatan Puig membuat klub lain tertarik kepadanya. Tottenham Hotspur dikabarkan sempat menginginkan dia.
Tentu saja ketertarikan itu ditolak. Untuk menghalangi kepergian Puig, Barcelona kemudian mengajukan kontrak profesionalnya. Dalam kontrak itu, Puig akan berada di Camp Nou selama tiga tahun ke depan. Klausul rilisnya pun teramat mahal, yakni 89 juta pound sterling.
Selanjutnya, Puig pun sempat bermain di tim senior. Pada Desember 2018, laga melawan Cultural Leonesa di kompetisi Copa del Rey, dua musim lalu, menjadi debutnya. Hasilnya, dalam laga itu, Barcelona menang 4-1. Dia pun sempat main di La Liga pada musim lalu.
Namun selanjutnya perjalanan karier Puig mandek saat Valverde menangani Barcelona. Pintu peningkatan kariernya kembali terbuka setelah Setien datang.
Ada kemungkinan Setien menurunkan kembali Puig dalam laga melawan Ibiza di Copa del Rey, dinihari nanti. "Riqui adalah pemain bagus," kata Setien. MARCA | GOAL | BESOCCER | IRFAN BUDIMAN
Bait-bait Puisi Riqui