Pakar Ragukan Klaim Vaksin Nusantara
Pengembangan vaksin Nusantara menggunakan teknologi sel dendritic dianggap bersifat individualistis dan bukan untuk penanganan pandemi.
JAKARTA – Pakar epidemiologi masih ragu akan klaim hasil sementara uji klinis vaksin Nusantara. Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menilai bahwa riset vaksin tersebut harus dilihat dari kelayakan dari sisi waktu, teknologi, ekonomi, dan efektivitasnya dalam pengendalian pandemi. “Proses penelitian vaksin ini juga terkesan diam-diam dan tidak transparan,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Kabar pengemba
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini