JAKARTA – Satu keluarga muda harus keluar lebih cepat dari Sea World, Taman Impian Jaya Ancol, kemarin siang. Padahal mereka baru beberapa menit berada di wahana yang berisi ribuan jenis ikan laut tersebut. Petugas keamanan menghampiri mereka dan meminta pasangan yang membawa anak berusia 5 tahun itu untuk menjadwal ulang kunjungan. Alasannya, keluarga muda itu telah melanggar protokol dengan membawa anak berusia di bawah 9 tahun.
“Kami sampaikan (kepada pengunjung itu) kalau tiketnya belum di-scan, jadi masih aktif hingga batas expired beberapa bulan ke depan,” kata juru bicara PT Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari, kepada Tempo, kemarin. “Mereka bisa datang lagi (menggunakan tiket yang sama) jika pandemi mereda atau aturan pembatasan kembali dilonggarkan.”
Aturan batas usia pengunjung Sea World sebenarnya tercantum dalam tiket masuk. Di sana tertulis bahwa pengunjung yang diperbolehkan masuk ke Sea World hanya yang telah berusia di atas 9 tahun dan di bawah 60 tahun. Rika menduga pengunjung itu mungkin tidak memperhatikan tulisan yang tercantum pada tiket.
Tiket masuk kawasan dan wahana di Ancol wajib dibeli secara daring. Pada laman www.ancol.com/tiket, calon pengunjung disajikan lima poin persetujuan ihwal protokol kesehatan. Pada notifikasi di laman itu, pengelola Ancol secara gamblang melarang pengunjung berusia di luar 9-60 tahun masuk ke lima wahana utama, di antaranya Dunia Fantasi Sea World, Pertunjukan Ocean Dream, dan Sahabat Satwa.
Berdasarkan pengamatan Tempo, metode pembelian tiket secara online ini tak memiliki filter pembatasan usia secara langsung. Seorang calon pengunjung bisa membeli lebih dari satu tiket tanpa menyertakan data atau usia pengunjung. “Kami tulis aturan usia itu di pemesanan tiket dan pintu masuk,” kata Rika. “Jadi, kalau usia di luar yang diperbolehkan, bisa wisata ke pantai saja.”
Selain pembatasan usia, menurut Rika, perusahaannya melengkapi kawasan wisata tersebut dengan fasilitas pencuci tangan dan hand sanitizer. Sejumlah pegawai telah ditugaskan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan, seperti pengenaan masker dan jaga jarak. Dia juga mengklaim pihaknya terus berkoordinasi dengan semua tenant di kawasan wisata tersebut untuk menjalankan aturan pembatasan secara tegas.
Beberapa keluarga muda yang membawa anak usia balita memilih berada di kawasan Pantai Indah dan Pantai Ancol. Misalnya saja Mikael, 36 tahun, warga Pademangan, Jakarta Utara. Ia membawa anaknya yang berusia 4 tahun untuk bermain di pasir pantai. Dia sengaja hanya membeli tiket masuk kawasan Ancol karena karena tujuannya pantai. “Anak saya main tapi tetap dalam pengawasan,” kata dia. “Jangan sampai gabung dengan (pengunjung) yang lain.”
Taman Margasatwa Ragunan juga menerapkan aturan khusus untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di kawasan wisata di Jakarta Selatan tersebut. Juru bicara Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan beberapa pegawai juga menjadi pengawas pelaksanaan pembatasan agar pengunjung tak berkerumun di satu lokasi. Selain itu, petugas memastikan pengunjung terus memakai masker.
Menurut Wahyudi, pembelian tiket harus dilakukan satu hari sebelum kunjungan wisata agar jumlah pengunjung dapat dipantau. Selain itu, pengelola mencantumkan aturan pembatasan usia dan syarat kondisi sehat yang ingin melihat sejumlah hewan liar di kawasan wisata tersebut.
Wahyudi mengklaim penjaga di pintu masuk telah beberapa kali menolak pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat Celsius. Prosedurnya, kata dia, petugas akan meminta pengunjung beristirahat di ruang karantina yang berada di salah satu ruangan di kantor Ragunan. Setelah beberapa menit, petugas akan memeriksa kembali suhu calon pengunjung tersebut.
“Kalau sehat, suhu tubuhnya pasti kembali normal,” katanya. “Tapi, kalau suhunya tetap tinggi, kami menghubungi petugas puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan.”
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Taman Mini Indonesia Indah, Sahda Silalahi, mengatakan pengelola menerapkan protokol kesehatan secara tegas. Pengaturan arus pengunjung yang masuk dan keluar menjadi perhatian untuk menghindari kerumunan. Begitu juga dengan jumlah pengunjung yang dibatasi maksimal hanya 20 ribu orang.
Menurut Sahda, ketika jumlah pengunjung di TMII telah memenuhi kuota, pengunjung yang baru datang akan diminta menunggu di ruangan khusus. Mereka selanjutnya diizinkan masuk jika ada pengunjung lain yang keluar. “Saat ini paling banyak 7.000 orang yang didominasi komunitas pesepeda,” ujar dia.
FRASISCO ROSARIANS