Nasional
Akil Disebut Minta Rp 10 Miliar
Setya Novanto dan Idrus Marham disebut dalam BBM Akil.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi mengantongi bukti percakapan melalui BlackBerry Messenger (BBM) antara Akil Mochtar, ketika itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi, dan Ketua Partai Golkar Jawa Timur Zainudin Amali, menyangkut sengketa pemilihan kepala daerah Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi. "Isinya membahas pengaturan putusan sengketa pilkada itu, termasuk permintaan duit Rp 10 miliar dari Akil," kata sumber Tempo kemarin.
Gugatan sengketa pemilihan gubernur ini diajukan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi atas kemenangan calon inkumben Soekarwo-Saifullah Yusuf. Panel hakim sengketa ini diketuai Akil Mochtar.
Menurut sumber Tempo itu, percakapan BBM tersebut sudah ditanyakan ke Akil ketika dia diperiksa penyidik KPK pada 19 Desember 2013. Akhir pekan lalu, pengacara Akil, Adardam Achyar, membenarkan ihwal percakapan itu.
Menurut dokumen yang diperoleh Tempo, pada 1 Oktober 2013, Akil mengirim pesan BBM ke Zainudin, yang juga anggota DPR, untuk menanyakan apakah Sekretaris Jenderal Partai Golkar Indrus Marham ikut "mengurus" sengketa pilkada itu. Golkar menjadi salah satu pengusung Soekarwo. Zainudin lalu mengiyakan. "Suruh mereka siapkan 10m (10 miliar) saja kalau mau selamat," tulis Akil.
Dalam percakapan tersebut, Akil mengaku ditelepon Idrus bahwa upaya mengamankan hasil pemilihan Gubernur Jawa Timur akan didanai Setya Novanto, Bendahara Umum Partai Golkar. Keesokan harinya, Zainudin mengabarkan ke Akil bahwa permintaannya sudah mendapat respons positif. Tapi, sebelum transaksi terjadi, Akil dibekuk KPK karena tertangkap menerima suap dalam kaitan dengan sengketa pemilihan Bupati Gunung Mas dan Lebak.
Dihubungi akhir pekan lalu, Setya membantah pernyataan Akil. "Tidak pernah ikut urusan Pilkada Jatim," kata dia. Adapun Idrus Marham sendiri menolak berkomentar. "Saya sedang di Mekah (umrah)."
Kemarin, Zainudin Amali tidak bisa dihubungi. Didatangi ke rumahnya di Jakarta, penjaga rumah mengatakan Zainudin ke Surabaya. Ia juga tidak bisa ditemui di ruangannya di DPR, pekan lalu.
Akhir Desember dan awal Januari lalu, KPK memeriksa Setya, Idrus, dan Zainudin. Juru bicara KPK, Johan Budi, mengatakan pemanggilan itu terkait dengan Akil. Namun dia tidak mau komentar soal rekaman percakapan itu. BUNGA MANGGIASIH | MUHAMAD RIZKI | WAYAN AGUS PURNOMO | NUR ALFIYAH | ANTON A
Senin, 13 Januari 2014