Tekanan terhadap Rupiah Meningkat

JAKARTA - Minimnya rilis data ekonomi serta potensi kembali menguatnya dolar Amerika Serikat diperkirakan membuat rupiah kembali berada dalam tekanan. Ekonom Bank Mandiri Destri Damayanti memperkirakan rupiah pekan ini berpotensi bergerak di kisaran 12.200 per dolar AS. Sepinya data ekonomi yang dirilis di pertengahan bulan membuat pergerakan rupiah akan kembali ditentukan ke mana arah sentimen global. "Rupiah mungkin akan kembali dibayangi oleh penguatan dolar."

Menurut Destri, rupiah belum sepenuhnya terlepas dari tekanan dolar AS. Menguatnya nilai tukar rupiah sepanjang pekan lalu tertolong oleh maraknya berita positif yang muncul di awal bulan. Data inflasi year-on-year sebesar 8,38 persen; atau di bawah ekspektasi Bank Indonesia yang memperkirakan 8,9 persen. Selain itu, neraca perdagangan mengalami surplus US$ 778 juta serta posisi cadangan devisa Bank Indonesia berada di kisaran US$ 99 miliar.