maaf email atau password anda salah
Biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan terus membengkak, dengan tambahan hingga US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,2 triliun. Selain karena kendala pembebasan lahan dan relokasi bangunan, pembengkakan biaya terjadi akibat tambahan ongkos yang diajukan kontraktor serta pelbagai jenis pajak baru. Karena suntikan dana negara tahun lalu sudah tandas, PT Kereta Api Indonesia kembali meminta dana segar hingga Rp 4,1 triliun.
Hasil peninjauan pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah diserahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ke Kementerian BUMN. Pembiayaan cost overrun ini menjadi titik krusial penyelesaian megaproyek tersebut.
Rencana pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung, yang ditargetkan pada Desember 2022, kembali molor menjadi Juni 2023. Selain terbelit persoalan dana, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kesulitan menyelesaikan pembangunan 3 dari 13 terowongan karena tanahnya berisiko longsor. Angka pembengkakan biaya menunggu kalkulasi BPKP.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.