maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Konsultan dan ahli transportasi mengingatkan agar uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung berlangsung setidaknya enam bulan demi memastikan keselamatan. Namun PT Kereta Api Indonesia menjadwalkan masa uji coba sekitar tiga bulan, sesuai dengan keinginan Jokowi agar sepur kilat ini beroperasi pada Juni 2023.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan tekor atau mengalami cash deficiency sebesar US$ 1 miliar (sekitar Rp 15,6 triliun) selama empat dekade setelah beroperasi. Kerugian dipicu oleh besarnya pengeluaran untuk mencicil pelunasan utang serta bunga dari biaya pembangunan proyek. Bisa menombok lebih besar bila target penumpang per hari tak tercapai.
Pemerintah kembali menggulirkan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya di tengah setumpuk persoalan yang mengimpit proyek sepur kilat Jakarta-Bandung. Melalui jalur selatan, proyek kedua ini diharapkan bisa mengungkit pengembangan kawasan. Dibayang-bayangi pembengkakan biaya dan rendahnya kemajuan pembangunan di Stasiun Padalarang.
Proyek kereta cepat tak henti menuai masalah. Setelah pembengkakan biaya yang menelan uang negara dan molornya penyelesaian dari target, pengiriman gerbong kereta dari Jakarta menuju depo di Tegalluar, Bandung, diwarnai sejumlah insiden. Proyek bernilai Rp 100 triliun lebih ini pun dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Target pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung terancam molor untuk kesekian kalinya. Beda hitungan angka pembengkakan biaya antara Indonesia dan Cina menjadi pemicu tersendatnya suntikan dana lewat penyertaan modal negara. Beban PT Kereta Api Indonesia, pemimpin konsorsium BUMN dalam proyek ini, bertambah berat karena harus ikut menanggung utang dari Cina.
Biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan terus membengkak, dengan tambahan hingga US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,2 triliun. Selain karena kendala pembebasan lahan dan relokasi bangunan, pembengkakan biaya terjadi akibat tambahan ongkos yang diajukan kontraktor serta pelbagai jenis pajak baru. Karena suntikan dana negara tahun lalu sudah tandas, PT Kereta Api Indonesia kembali meminta dana segar hingga Rp 4,1 triliun.
Hasil peninjauan pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah diserahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ke Kementerian BUMN. Pembiayaan cost overrun ini menjadi titik krusial penyelesaian megaproyek tersebut.
Rencana pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung, yang ditargetkan pada Desember 2022, kembali molor menjadi Juni 2023. Selain terbelit persoalan dana, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kesulitan menyelesaikan pembangunan 3 dari 13 terowongan karena tanahnya berisiko longsor. Angka pembengkakan biaya menunggu kalkulasi BPKP.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.