Investor kian berhati-hati mengucurkan dana kepada usaha rintisan (startup) berbasis teknologi. Sektor apa yang masih menarik?

Investor diperkirakan masih tertarik pada fintech dan emiten pembiayaan meski dihadang risiko kredit macet.

Pengawasan perusahaan teknologi finansial di sektor pinjaman online (pinjol) perlu diperketat. Agar tidak merembet ke perbankan.

OJK berniat meningkatkan plafon pinjaman fintech lending untuk sektor produktif. Sebaliknya, plafon sektor konsumsi diturunkan.

Silicon Valley Bank kolaps karena terlalu berfokus pada bisnis startup. Pelajaran apa yang dapat dipetik?

Berbagai platform dompet digital memanfaatkan momentum Ramadan untuk menggaet pengguna. Mengandalkan beragam fitur transaksi.

Perusahaan jasa keuangan Wise menawarkan transfer dana antarnegara (remitansi) berbiaya murah. Digandeng bank BUMN.

Potensi penyaluran kredit produktif untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih belum tergarap maksimal. Perusahaan pinjaman online mulai berfokus menyalurkan pembiayaan ke sektor usaha ini. 

Para pemodal diprediksi makin selektif mengucurkan modalnya untuk perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi digital. Sektor usaha apa saja yang diprediksi masih menarik di masa perlambatan ekonomi global?

Maraknya pinjol ilegal dikhawatirkan menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap industri fintech peer to peer lending.

Meski perekonomian melesu dan industri teknologi digital tengah terpukul, perusahaan modal ventura OCBC NISP Ventura (ONV) masih giat berinvestasi ke bisnis startup. Managing Director ONV, Darryl Ratulangi, menilai situasi saat ini sekadar perlambatan yang wajar.

Industri layanan pinjam-meminjam berbasis teknologi diterpa prahara. Di tengah meningkatnya kinerja penyaluran pinjaman, kerugian fintech lending justru menggelembung akibat lonjakan beban usaha dan pinjaman macet. Dampak buruknya berpotensi merembet ke sistem keuangan.

Industri pinjaman online lesu akibat pinjaman macet dan kerugian yang terus membengkak. Dikhawatirkan merembet ke lembaga jasa keuangan lainnya.

Fintech lending berhati-hati ketika memacu pertumbuhan penyaluran pinjaman hingga akhir tahun. Gejolak ekonomi menjadi tantangan pinjaman online, khususnya pada segmen kredit konsumtif yang porsinya masih cukup besar.

Penyedia pinjaman online ilegal terus bermunculan meski ribuan entitas tersebut telah ditutup. Mereka memberikan persepsi buruk terhadap layanan fintech lending resmi.

Perusahaan penagihan pinjaman berbasis software as a service asal India, Credgenics, menjajal peruntungan di Indonesia. Bagaimana rencana mereka?

Rendahnya literasi keuangan dan digital masyarakat dianggap sebagai salah satu faktor pemicu makin maraknya kejahatan siber. Bagaimana upaya perusahaan teknologi mengatasi hal ini?

Industri fintech memiliki persoalan dalam hal perlindungan konsumen. Sementara itu, industri asuransi jiwa punya masalah kepercayaan. 

Setiap Kamis dwimingguan, Koran Tempo dan Konde.co bekerja sama dengan LBH APIK Jakarta, Koalisi Advokat Keadilan Gender, serta Kalyanamitra menyajikan rubrik khusus untuk menjawab persoalan hukum perempuan. Kali ini tentang pinjaman online.

Ditjen Pajak akan memungut PPN atas berbagai jenis layanan perusahaan teknologi finansial (fintech). Mulai 1 Mei, PPN 11 persen akan dikenakan terhadap biaya administrasi isi ulang, pembayaran tagihan, transfer dana, dan tarik tunai, juga paylater menggunakan e-wallet.