Kepolisian kerap bertindak represif terhadap pengunjuk rasa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

Pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) dianggap sebagai upaya menggembosi gerakan mahasiswa. Ketua Umum PMI justru menemui Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, pada saat mahasiswa gencar menentang agenda Jokowi tiga periode.

Korban peretasan akun aktivis mengaku telah berulang kali terkena serangan. Akses ke nomor telepon dan akun media sosial tiba-tiba pulih setelah unjuk rasa usai.

Peretasan akun aktivis terus terjadi berulang sejak unjuk rasa penolakan revisi Undang-Undang KPK pada 2019. Tak pernah terungkap oleh kepolisian.

Peretasan akun aktivis mahasiswa, serikat buruh, dan pengajar STH Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, terjadi bersamaan. Serangan digital itu mengganggu koordinasi mahasiswa dalam menyiapkan demonstrasi.

Serangan digital terjadi setiap kali masyarakat sipil dan mahasiswa mengkritik kebijakan pemerintah. Serangan itu diduga terencana dan disengaja untuk kepentingan pemerintah.

Peretasan akun aktivis tak menyurutkan tekad mahasiswa dan buruh untuk terus berdemonstrasi sampai Presiden Jokowi mengabulkan tuntutan mereka.

Penyusupan yang berujung Ade Armando babak belur ini membuktikan bahwa masyarakat memang masih terpecah. Masih ada pertarungan para pendendam dan pemerintah gagal menyatukannya.

Polisi mengidentifikasi gerombolan perusuh yang mendompleng demonstrasi mahasiswa menolak "Jokowi 3 periode" di depan gedung DPR, Senin lalu. Gerombolan itu sempat memprovokasi mahasiswa, lalu ikut mengeroyok dosen komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando. Tempo menyaksikan kedatangan massa berpakaian hitam-hitam tersebut dan penyerangan yang mereka lakukan.

Gerombolan perusuh yang mendompleng demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR disebut ikut mengeroyok Ade Armando. Tempo menyaksikan kedatangan massa berpakaian hitam-hitam tersebut dan penyerangan yang mereka lakukan.  

Mahasiswa berkonsolidasi untuk menggelar aksi lanjutan pasca-demonstrasi 11 April 2022. Koordinasi dilakukan lebih ketat untuk mencegah penyusup. 

MPR menjamin tidak akan membuka peluang amendemen UUD 1945 untuk menghidupkan rencana Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN). Perubahan konstitusi dikhawatirkan disusupi agenda perpanjangan masa jabatan presiden dan Jokowi 3 periode.

Di tengah pesimisme banyak orang terhadap demokrasi Indonesia, gerakan mahasiswa bisa menjadi harapan.

Mahasiswa bertekad melanjutkan unjuk rasa, menolak masa jabatan presiden tiga periode hingga menuntut stabilitas harga bahan pokok. Demonstrasi bakal berlangsung di berbagai kampus dan daerah hingga tuntutan mereka dipenuhi. Namun aksi mahasiswa ini tak membuat manuver para penyokong Jokowi tiga periode surut.

Demonstrasi mahasiswa di Makassar berakhir ricuh. Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, dipukuli sekelompok orang.

Sejumlah kelompok pendukung Jokowi tetap mengusung jabatan presiden tiga periode. Mereka bersiap mengajukan usul tersebut ke MPR.

BEM SI akan terus berunjuk rasa hingga tuntutannya dipenuhi, termasuk menolak masa jabatan Jokowi tiga periode. Ancaman dan peretasan akun WhatsApp tak menghalangi demonstrasi mahasiswa.

Mahasiswa lintas kampus akan berdemonstrasi di Jakarta dan sejumlah kota menolak masa jabatan Jokowi tiga periode, hari ini. Meski memperoleh intimidasi dan ancaman dalam sepekan terakhir, mereka memutuskan tetap turun ke jalan. Penggembosan dilakukan dengan meretas akun media sosial dan menyebarkan kabar bohong. Para pembantu Presiden sibuk merespons gerakan mahasiswa itu.

Berbagai upaya dilakukan untuk menggembosi demonstrasi mahasiswa, dari peretasan akun hingga dugaan memecah belah kelompok mahasiswa. Kelompok mahasiswa diduga dijinakkan dengan dipanggil ke Istana.

Ketika lembaga seperti DPR tak bisa menyalurkan aspirasi masyarakat, ketika kelompok oposisi pemerintah sangat lemah, mahasiswa sudah sepantasnya kembali turun ke jalan.