JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) menargetkan dua medali emas dalam SEA Games 2019. Rencananya, Indonesia akan menurunkan atletnya di lima nomor yang dipertandingkan dalam cabang tenis lapangan.
Wakil Ketua Umum PB Pelti, Sutikno Muliadi, mengatakan target emas itu dipatok pada nomor ganda putri dan ganda campuran. "Kita juga akan berusaha meraih medali di nomor lainnya," kata Sutikno di Jakarta, kemarin,
Untuk nomor ganda campuran, Indonesia mengandalkan duet Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi untuk menyumbang medali. Sedangkan target medali emas di nomor ganda putri dibebankan kepada pasangan Beatrice Gumulya/Jessy Rompies.
Kemampuan pasangan Christo/Aldila tak diragukan lagi setelah meraih medali emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Mereka juga terus mengikuti sejumlah turnamen tenis profesional. Adapun ganda putri Beatrice/Jessy diharapkan bisa membuat kejutan dengan kemampuan mereka saat ini.
Beatrice mengatakan dia dan Jessy memiliki kendala karena mereka baru dipasangkan lagi menjelang SEA Games 2019. Sebab, selama ini keduanya lebih sering bermain di tunggal. Menurut Beatrice, selama dua bulan ke depan, dia bakal bermain bareng terus dengan Jessy, termasuk mengikuti turnamen ke Cina dan Amerika Serikat.
"Selama lima minggu bakal main bareng terus-menerus, dan buat persiapan SEA Games juga dua minggu terus bareng lagi," ucap atlet yang akrab disapa Bea ini di Jakarta, kemarin.
Selama di Cina, Bea dan Jessy bakal bertanding bersama dalam kejuaraan tenis yang digelar oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) di Suzhuo, Cina. Sedangkan di Amerika Serikat, keduanya bakal ikut dalam tiga pertandingan berbeda, yakni ITF W80 Macon, W80 Tyler, dan W60 Las Vegas.
Selama persiapan, menurut Beatrice, dia bakal mematangkan komunikasi dan memahami pola pikir Jessy di lapangan. Keberhasilan pasangan ganda, kata petenis yang mengandalkan tangan kanannya itu, terletak pada kesamaan pola pikir. "Harus kerja sama. Kalau pola berpikirnya berbeda, tidak bisa jalan," kata Beatrice.
Menurut dia, untuk nomor ganda, setiap pukulan harus bisa memberikan keuntungan kepada pasangan pada bola berikutnya, sehingga bisa merebut poin. "Pasangan harus saling membantu," kata dia.
Sedangkan Jessy mengatakan dengan terus bermain bareng selama dua bulan diharapkan bisa menambah kekompakan dan mematangkan komunikasi mereka di lapangan. "Semoga bisa lebih bagus lagi dan lebih kompak lagi mainnya. Nanti klimaksnya di SEA Games bisa dapat emas," kata Jessy.
Untuk lawan berat di SEA Games nanti, Beatrice dan Jessy sepakat bahwa petenis asal Thailand bakal berpeluang menjadi batu sandungan untuk meraih emas SEA Games. Hal itu bisa dilihat dari peringkat pemainnya.
Adapun skuad tenis Indonesia terdiri atas sepuluh pemain. PB Peliti telah merilis petenis yang bakal berlaga dalam SEA Games 2019. Para pemain terdiri atas lima petenis putra, yakni Ari Fahresi, Anthony Susanto, Christopher Rungkat, David Agung, dan Muhammad Rifqi Fitriadi. Juga lima petenis putri, yakni Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, Priska Madelyn Nugroho, dan Rifanty Kahfiani.
Nama-nama tersebut telah diserahkan PB Pelti kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam tenggat entry by name pada 30 September lalu untuk didaftarkan kepada panitia SEA Games Manila 2019 (PHISGOC).
Sementara itu, Komite Olimpiade Indonesia menetapkan kontingen Merah Putih bakal mengikuti 45 cabang olahraga dalam SEA Games 2019. Ketua KOI Erick Thohir mengatakan jumlah total atlet yang bakal dikirim masih menunggu pembicaraan perihal atlet mandiri yang bakal ikut dalam kontingen Indonesia.
"Kurang-lebih akan mengirimkan 673 atlet," ucap Erick Thohir di Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, kemarin.
Erick menyebutkan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 47 miliar. Anggaran itu tidak bakal bertambah lagi. "Karena itu, kita membuka tambahan kalau memang ada atlet mandiri. Mandiri itu artinya dibiayai sendiri," ujar dia.
IRSYAN HASYIM | NUR HARYANTO