Naik Tipis meski Kemarau Basah
Kenaikan jumlah produksi padi dan beras sepanjang periode La Nina 2020-2022 tidak setinggi pada periode kemarau basah sebelumnya. Bahkan jumlah produksi beras tahun depan bisa turun di atas 5 persen.
JAKARTA – Kenaikan jumlah produksi padi dan beras Indonesia sepanjang periode La Nina 2020-2022 tidak setinggi pada periode kemarau basah sebelumnya. Kurangnya distribusi, harga beras yang cenderung turun, dan peralihan produksi tanaman diduga menjadi penyebab kenaikan jumlah produksi gabah tidak setinggi pada periode iklim serupa sebelumnya.
"Ketika La Nina 2007-2010, kenaikan terendah 4,7 persen. Setiap kemarau basah pasti terjadi pe...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini