JAKARTA – Perusahaan rintisan (start-up) bidang agrobisnis, TaniHub, akan mendapat pendanaan seri A terbaru bulan ini. Presiden dan co-founder TaniHub Group, Pamitra Wineka, mengatakan modal senilai US$ 10 juta itu akan menyusul pendanaan yang mengalir sepanjang semester pertama tahun lalu. "Fundraising baru akan close (disepakati) satu atau dua pekan lagi," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Wineka mengatakan aliran modal masih akan berlanjut pada Agustus mendatang dengan nilai yang sama. "Sumbernya masih dari mitra strategis kami sebelumnya. Tambahan modal karena ekspansi kami yang cepat."
Bisnis TaniHub kian moncer sejak mendapat dana segar pra-seri A senilai US$ 2 juta dari Alpha JWC Ventures dan beberapa investor lain pada awal 2018. Perusahaan ini juga mendapat modal seri A US$ 10 juta pada Mei tahun lalu. Dengan dana tersebut, TaniHub melebarkan sayap ke bidang finansial melalui platform TaniFund serta memperkuat rantai pasok melalui TaniSupply. Pendanaan terakhir dipimpin Openspace Ventures, yang diikuti Intudo, Golden Gate, serta The DFS Lab, akselerator fintech yang didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation. "Kurang-lebih komposisinya masih seperti itu, tapi banyak yang tertarik mendanai kami," ucap Wineka.
Vice President of Corporate Services TaniHub Group Astri Purnamasari mengatakan tambahan modal akan memperkuat pengembangan aset perusahaan di berbagai wilayah. Selain pusat distribusi di lima kota, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar, TaniHub mengembangkan fasilitas pengemasan (processing and packing center). "April nanti dimulai di Malang (Jawa Timur) yang cocok menampung produk buah. Dikembangkan juga di Lembang (Jawa Barat) untuk menangani sayuran," tuturnya.
Cabang kerja TaniHub, kata Astri, dibangun untuk menjaga konsistensi dan kualitas produk. Perusahaan ini juga berekspansi ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan Balikpapan, Kalimantan Timur. "Prosesnya bertahap, kami sudah cari tempat untuk semuanya."
Kepala Eksekutif dan co-founder TaniHub, Ivan Arie Sustiawan, mengatakan targetnya ialah memperbanyak sumber daya, baik di bidang teknologi maupun pergudangan. "Kami ingin petani menikmati hasil yang adil, industri dan rumah tangga juga bisa mendapat produk lokal dengan harga terjangkau."
TaniGroup saat ini memiliki 30 ribu mitra petani dan sudah mengucurkan Rp 86,8 miliar untuk mengakomodasi 140 proyek budi daya tanaman. Ada juga pembiayaan untuk transaksi penjualan. Secara tahunan, nilai penjualan atau gross merchandise value (GMV) TaniHub pada 2019 melonjak 268 persen dibanding pada 2018.
YOHANES PASKALIS PAE DALE