maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pelonggaran PPKM membuat kota jadi kembali semarak. Pusat perbelanjaan kembali dipadati pengunjung, tiket bioskop laris manis, dan panggung konser diserbu penikmat musik. Semua haus hiburan setelah dua tahun terkungkung pandemi Covid-19. Ada juga sekelompok anak muda yang menggelar fashion show dadakan di trotoar dan jadi fenomena nasional.
Masih juga muram. Begitulah wajah olahraga Indonesia sepanjang 2015. Dalam SEA Games, pekan olahraga Asia Tenggara, negeri ini bukan lagi yang paling hebat. Ini adalah buktinya. Tak hanya prestasi yang masih sulit berkembang. Olahraga Indonesia pun didera persoalan yang melulu berupa kisruh.
Beruntung di tengah kepenatan itu masih muncul banyak penyelamat. Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan, para atlet angkat besi, wushu, Maria Londa di cabang atletik, dan Rio Haryanto di arena balap memberi sedikit warna cerah dalam perjalanan olahraga sepanjang tahun ini
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.