Edisi Minggu, 7 Desember 2014
Cari angin
Putu Setia
@mpujayaprema
Cucu Romo Imam menangis tersedu-sedu. Bocah itu diberi tahu ibunya, sepedanya hilang digondol maling. Dia minta dibelikan sepeda baru. "Sudah setahun lebih anak itu tak pernah naik sepeda, dipikirkan pun mungkin tidak. Begitu tahu sepedanya hilang, langsung menangis," demikian komentar Romo, enteng. "Ya, anak kecil-anak besar sama saja. Baru ingat kalau sudah hilang. Saya juga begitu, baru kangen sama SBY setelah tak lagi berkuasa."
Saya tersentak. "Maksud Romo kangen dengan Pak Susilo Bambang Yudhoyono?" Romo tertawa: "Ya, betul. Sepuluh tahun menjadi presiden saya kurang perhatian secara khusus. Biasa-biasa saja, saya tak suka memuji tapi juga tak suka memaki. Tapi, begitu beliau tak lagi menjadi presiden, kok tiba-tiba kangen. Saya merasa kehilangan. Apalagi saat SBY dikibuli soal kesepakatan Perpu Pilkada."
@mpujayaprema
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Nasional
Munas Golkar Kubu Agung Sepi Peserta
Internasional
Amerika Dibayangi Kekerasan Rasial
Internasional
NEW YORK - Ribuan warga di sejumlah kota di Amerika Serikat, selama tiga hari berturut-turut hingga Jumat malam lalu waktu setempat, turun ke jalan untuk menentang perlakuan polisi dan sistem hukum terhadap warga kulit hitam. Massa di Kota Boston, Chicago, New York, Cleveland, Washington, Miami, dan Oakland memblokade jalan, melakukan aksi duduk, serta meneriakkan pesan anti-rasisme ke polisi. "Pemerintah menciptakan monster, dan moster itu kini bebas," kata Soraya Soi, perawat asal Bronx yang berunjuk rasa di New York.
Baca Selengkapnya
Metro
JAKARTA - Perusahaan taksi bersedia memenuhi permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk melengkapi armadanya dengan pemasangan global positioning system (GPS). Alat ini untuk melacak posisi taksi, sehingga mudah ditemukan saat terjadi perampokan pada penumpang atau pengemudinya.
"Kami sangat setuju," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, kepada Tempo setelah menggelar rapat dengan beberapa perwakilan perusahaan taksi, di Jakarta kemarin.
Baca Selengkapnya
Olah Raga
Penyerang West Ham, Andy Carroll, memperingatkan Swansea City bahwa ia akan menebus kesialannya melawan mereka sembilan bulan lalu dalam pertandingan di Stadion Boleyn Ground, London, malam ini, dalam Liga Primer Inggris.
Dalam pertandingan musim lalu, 1 Februari 2014, di Boleyn Ground, Carroll terlibat keributan dengan bek Swansea, Chico Flores, yang membuat mantan ujung tombak tim nasional Inggris ini mendapat kartu merah dari wasit Howard Webb.
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Topik
Fotografi
Setelah bertahun-tahun terbenam di dasar danau di Silver Springs State Park, Florida, Amerika Serikat, patung-patung itu dipenuhi lumut dan ganggang, sehingga membuatnya mirip patung peninggalan zaman purba. Patung-patung itu sebetulnya adalah bekas perlengkapan dalam pembuatan I Spy-film seri televisi yang dibintangi Robert Culp dan Bill Cosby pada 1960-an, episode The Seventh Kapten.
Baca Selengkapnya
Sehari Bersama
Diva melangkah keluar dari rumahnya menuju sedan hitam yang terparkir di halaman. Seorang sopir sudah berdiri menanti. Mengenakan dress hitam ketat dengan sepatu boot berhak runcing, langkahnya seolah melambai. Ferre memandang dari kejauhan penasaran. Ale, kawannya, heran Ferre tak mengenal perempuan itu. "Dia itu supermodel, peragawati top!"
Itu adalah penggalan cerita dari buku Dewi "Dee" Lestari, Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, yang diangkat ke layar lebar. Inilah momen ketika Ferre, sang kesatria, pertama kali melihat sosok Diva, si bintang jatuh. Diva, yang sangat percaya diri, memiliki daya tarik seksual yang tinggi dan berani mengungkapkan isi pikirannya.
Baca Selengkapnya
Cerpen
Dias Novita Wuri
"KAKEK itu datang lagi hari ini."
"Tuan Hojo?" tanya Izumi.
"Tuan Hojo," kata Nozomi.
"Ia menyukai roti lapis kita," kata Izumi seraya meluruskan letak hiasan rambutnya.
"Ia menyukai kopi kita," kata Nozomi seraya merapikan celemeknya.
"Tidakkah kau memperhatikan gadis itu?"
"Ya. Kelihatan sudah tua."
Izumi meraih lap bersih di atas rak dan mulai mengeringkan piring-piring kecil dengan sistematis. Di luar sana langit berwarna hitam seperti hendak mendatangkan badai. Nozomi menata kue-kue tiramisu ukuran mini di etalase, yang sebetulnya tidak perlu lagi ditata karena sudah rapi. Kue-kue tiramisu berjajar di sebelah kiri kue pavlova, gumamnya kepada diri sendiri seperti menghafal teks. Tiramisu berasal dari Italia, pavlova dari Selandia Baru. Pretzel diletakkan di atas baki. Pretzel berasal dari Jerman. Biji kopi digiling mulai pukul enam pagi. Dan sebagainya. Tokyo Shimbun diletakkan di rak paling atas. Dan sebagainya. Izumi membersihkan segala macam. Kafe itu beraroma vanilla, dan kopi yang baru digiling, dan kue yang baru dipanggang, lengkap dengan cahaya yang bersih kekuningan dari lampu-lampu berbentuk bunga di dinding, serta bunga-bunga segar di atas meja (bunga-bunga itu langsung dipetik dari laboratorium rekayasa genetika dan diantarkan oleh penjual bunga, aromanya tahan sepanjang hari). Setiap pagi, Izumi dan Nozomi berkeliaran mengenakan seragam berwarna merah muda, tetapi di sore hari mereka akan bersalin dengan seragam berwarna ungu lembayung yang lembut seperti awan. Begitulah permintaan dari Tuan Pemilik.
Pagi itu kafe itu terang-benderang meskipun di luar gelap gulita. Tidak ada tamu lain kecuali kakek bernama Hojo itu dan teman perempuannya. Seperti biasa, mereka duduk di dekat jendela yang menghadap Shibuya, supaya Tuan Hojo bisa memandangi jalanan dan supaya ia juga bisa berada dekat dengan stop kontak. Izumi mencuri dengar Tuan Hojo berkata, "Hari ini di berita, mereka berkata bahwa akan ada taifun." Nozomi mengkalkulasi bahwa usia kakek itu 77 tahun. Teman perempuannya berkata, "Kopi hitam akan membuat gelisah dan sulit tidur."
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Ide
Setyaningsih,
Bergiat di Bilik Literasi Solo
Bacaan anak memuat semesta lembar-lembar bercerita. Buku-buku memberikan bahasa dan kata-kata. Anak tidak hanya melakukan pengenalan sekitar lewat mata yang melihat, tapi juga mata yang membaca. Kebutuhan bacaan anak tidak selalu bermula dari ide besar ambisius untuk membuat mereka menjadi orang sukses atau berhasil.
Bacaan anak membutuhkan jembatan untuk menemukan dan menemui anak-anak, pembaca budiman yang menggunakan mata ingin tahu. Pada koran Aneka Olahraga Nomor 22 (22 Agustus 1964), terdapat iklan buku bacaan Tjerita Pilihan dari Mantjanegara. Pengiklan menggunakan pembukaan: "SAJANG ANAK!!! Belikanlah buku2 jang menarik dan bernilai! Kami sedia buku kumpulan tjerita anak2." Membelikan buku adalah jalan menyayangi anak. Kasih sayang dibuktikan dengan kehadiran para buku.
Bergiat di Bilik Literasi Solo