maaf email atau password anda salah
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Jenis Kelamin
PERTH - Setelah kotak hitam penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370 diperkirakan sudah kehabisan daya, fokus pencarian kini beralih ke bawah laut. "Pencarian kini mengandalkan drone Angkatan Laut AS, Bluefin 21, kapal canggih yang dibuat untuk mencari puing sekitar 4,5 kilometer di bawah permukaan," kata Kepala Tim Pencarian, Angus Houston, di Perth, Australia, kemarin
KUALA LUMPUR - Fariq Abdul Hamid, kopilot pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, diberitakan sempat mencoba menelepon dari telepon seluler sebelum pesawat lenyap dari layar radar. Panggilan itu tiba-tiba berakhir, mungkin "karena pesawat itu bergerak cepat menjauhi tower (telekomunikasi)," demikian ditulis New Straits Times (NST), kemarin.
BRUSSEL - Ketegangan terus meningkat di perbatasan Ukraina Timur. Demonstran pro-Rusia kian agresif menduduki gedung-gedung pemerintah, sementara pasukan Rusia siap siaga di perbatasan.
Gerombolan pria bersenjata yang diduga pro-Kremlin menduduki markas polisi di Kota Slaviansk, Ukraina Timur, Sabtu. "Mereka menggunakan seragam kamuflase," demikian Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, menuliskan di laman Facebook-nya, Sabtu. Slaviansk berada di wilayah Donetsk, sekitar 150 kilometer dari perbatasan dengan Rusia.
PHNOM PENH - Pengadilan Kota Phnom Penh, Kamboja, kemarin menghukum 13 orang aktivis karena berencana menggulingkan pemerintah alias makar. Kelompok hak asasi manusia menyebut pengadilan ini bermotif politik untuk mendiskreditkan kelompok oposisi Perdana Menteri Hun Sen.
Hakim Phnom Penh, Seng Neang, mengatakan, di antara 13 orang itu, tujuh orang muncul di ruang sidang dan lainnya diadili in absentia, terkait dengan kelompok Front Pembebasan Nasional Khmer (KNLF), yang berbasis di Denmark. Mereka dinyatakan bersalah dan dihukum penjara 5 hingga 9 tahun.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.