Edisi Minggu, 19 Januari 2014
Internasional
BANGKOK - Krisis politik di Thailand masih berlanjut dan belum tampak tanda-tanda mereda kemarin. Demonstran anti-pemerintah Thailand terus melanjutkan aksi menuntut mundur Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, meski sehari sebelumnya diserang dengan lemparan bom.
Pemimpin aksi, Suthep Thaugsuban, mengutuk serangan tersebut dan menuding pemerintah sebagai dalang pelemparan bom yang diduga granat di Jalan Bantha Thong, dekat Tesco Lotus, pusat Kota Bangkok, Jumat lalu. Tuduhan ini dibantah perdana menteri sementara Yingluck Shinawatra.
Baca Selengkapnya
Cari angin
Putu Setia
Menunggu adalah penantian yang berat. Apalagi yang ditunggu itu sesuatu yang penting. Peraih Nobel Sastra tahun 1969, Samuel Barclay Beckett (1906-1989), bahkan menggambarkan betapa bisa hilangnya harapan karena menunggu sesuatu yang tak pasti. Itu ada dalam dramanya yang kesohor: Menunggu Godot (Waiting For Godot).
Tapi pengungsi Sinabung tak akan kehilangan harapan menunggu kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Masalahnya, SBY sejak awal pekan lalu berjanji akan datang ke Sinabung pada pekan ini, entah besok atau lusa. SBY sibuk luar biasa untuk koordinasi penanggulangan bencana. Jakarta banjir sudah rutin, siapa pun gubernurnya. Namun banjir bandang Manado lebih tragis, 16 jiwa melayang. Padahal SBY tak berjanji ke Manado.
Baca Selengkapnya
Nusa
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan melaporkan kisruh pengelolaan satwa di Kebun Binatang Surabaya ke Komisi Pemberantasan Korupsi besok. "Kebetulan saya diundang Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Senin ini juga saya melaporkan kasus KBS ke KPK," kata dia di Surabaya kemarin.
Risma mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan data yang dibutuhkan terkait dengan pelaporan tersebut. Hal-hal yang akan disampaikan ke KPK, dia menjelaskan, terutama berkaitan dengan persoalan di tubuh manajemen Kebun Binatang serta hasil audit Universitas Airlangga Surabaya mengenai sejumlah aset yang dimiliki KBS.
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Ide
Muhidin M. Dahlan,kerani di @warungarsip
Perjuangan pencinta buku di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga Oktober 2010 memang "sukses" mengubur Undang-Undang Nomor 4/PNPS/1963 tentang Pengamanan Barang-barang Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum serta Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden sebagai Undang-Undang. Staatsblad itulah yang menjadi dalih hukum pemerintah melakukan penertiban dan pelarangan barang cetakan (buku dan pers).
Namun ada buah lain yang belum pernah dipraktekkan dari keputusan MK yang dibaca pada 13 Oktober, di mana saya sendiri ikut hadir dalam pembacaannya. Yakni, pengadilan yang berwenang memutuskan sebuah buku dilarang atau ditarik permanen dari peredaran.
Baca Selengkapnya
Olah Raga
Fotografi
Kata "bajingan" mungkin akan membuat Anda tersinggung. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS Poerwadarminta, kata "bajingan" bermakna penjahat atau tukang copet. Tapi tidak bagi Sariman alias Montil, Waldiyono, dan Maryono. Sebutan "bajingan" sudah akrab dan melekat pada mereka, karena merekalah bajingan, sebutan bagi kusir gerobak sapi di Yogyakarta.
Dulu gerobak sapi menjadi sarana transportasi andalan untuk mengangkut hasil bumi ke pasar. Namun, karena geraknya yang lamban dan tidak secepat kuda, ditambah lagi dengan beban berat yang harus diangkut, kedatangan gerobak sapi sering terlambat. Hal inilah pemicu munculnya umpatan dan makian "bajingan" yang ditujukan kepada si kusir gerobak. Pada akhirnya, kata itu menjadi julukan yang melekat pada para kusir.
Baca Selengkapnya
Cerpen
Putra Hidayatullah
AKU dan AbĂlio sudah memutuskan tidak akan mengintip perempuan itu lagi. Tapi Natasha selalu datang ke tempat ini dengan pakaian yang bisa membuat lelaki lupa pada istri mereka. Dia suka memakai baju tipis yang menonjolkan bentuk buah dadanya. Gerakan pinggulnya mirip kadal sedang memanjat perdu bambu. Dan itu telah membuat perhatian kami begitu tersita.
"Kita tunggu sebentar lagi. Ia pasti datang!"
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Sehari Bersama
Menjadi wali kota perempuan pertama di Surabaya tak menjadikan ibu dua anak ini tinggi hati. Sosoknya tetap sederhana dan apa adanya meski berbagai prestasi diraihnya. Dia pernah menjadi salah satu nomine wali kota terbaik di dunia, 2012 World Mayor Prize, yang digelar oleh The City Mayors Foundation. Ia terpilih berkat segudang prestasi yang ditorehkan selama menjadi Wali Kota Surabaya. Pada Oktober 2013, dia berhasil meraih penghargaan internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jepang.
Wanita kelahiran Kediri ini juga mengantar Kota Surabaya meraih penghargaan sebagai kota sehat tingkat nasional, e-Procurement Awards, hingga penghargaan di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Toh, Tri Rismaharini tak berpuas diri. "Jangan sampai itu semua menjadikan kita sombong," kata perempuan 52 tahun tersebut. Dia menganggap semua itu hasil kerja keras staf dan seluruh warga Kota Surabaya.
Baca Selengkapnya
Klinik Hukum Perempuan
Video
Cawe-Cawe Jokowi Jelang Pilpres 2024, Benarkah Demi Kepentingan Negara?
Pada Senin, 29 Mei 2023. Jokowi mengatakan jika dirinya akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024 mendatang guna kepentingan bangsa. Bukan kali pertama Jokowi mengatakan hal ini pada selasa 2 Mei 2023, presiden Jokowi juga pernah mengucap kata cawe-cawe saat mengadakan pertemuan di Istana Negara dengan 6 ketua umum partai politik pendukungnya, kecuali Nasdem.
Apakah cawe-cawe ini untuk kepentingan negara atau justru kepentingannya sendiri?
Apakah cawe-cawe ini untuk kepentingan negara atau justru kepentingannya sendiri?