SEJAK awal, negara ini seperti ingin mengubur dalam-dalam tragedi Kanjuruhan. Vonis bebas atas dua terdakwa, polisi yang memerintahkan penembakan gas air mata ke lapangan, telah membuktikan hipotesis itu.

Pada 1 Oktober 2022, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, 135 nyawa melayang. Mereka terimpit dan terinjak-injak setelah polisi melontarkan gas air mata secara bertubi-tubi ke tribun, tempat penonton duduk tenang. Sebanyak 583 lainnya