maaf email atau password anda salah
DPR dan ahli hukum internasional mendukung pemerintah Indonesia menegakkan kedaulatan di Laut Natuna Utara—dulu bernama Laut Cina Selatan. Caranya adalah terus memanfaatkan sumber daya alam dan berpatroli di wilayah perbatasan itu. Alih-alih meladeni langsung protes Cina, pemerintah diminta menggencarkan diplomasi di forum internasional.
Cina disebut memprotes pengeboran minyak dan gas bumi di zona ekonomi eksklusif di Laut Natuna Utara. Beijing mengklaim lokasi di dekat perbatasan Indonesia dan Vietnam itu merupakan bagian dari perairan mereka. Eksplorasi di Blok East Natuna tersebut diperkirakan bisa menghasilkan 46 triliun kaki kubik gas bumi, termasuk yang tertinggi di Indonesia.
Pemerintah Cina disebutkan melayangkan protes dan meminta Indonesia menghentikan pengeboran sumur minyak dan gas di Laut Cina Selatan. DPR dan akademikus menyarankan agar pemerintah tidak menanggapi protes tersebut karena lokasi sengketa di perairan Indonesia.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.