maaf email atau password anda salah
Kemunduran demokrasi di Indonesia tak hanya ditandai oleh menguatnya oligarki dan menyempitnya ruang kebebasan sipil. Partai politik juga gagal membangun demokrasi di rumahnya sendiri. Haluan, program, dan regenerasi partai sangat ditentukan oleh figur tunggal ketua umum atau pendirinya, bukan oleh suara kolektif para anggotanya. Di luar partai, masyarakat sipil juga tercerai-berai.
Kalangan masyarakat sipil di Jakarta dan daerah memperingati 23 tahun kejatuhan Orde Baru dengan mendesak pemerintah melanjutkan agenda reformasi. Mereka melihat transisi politik di Indonesia, yang sempat mandek selama hampir dua dekade, kini malah mundur menjauhi demokrasi yang terkonsolidasi. Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, ruang kebebasan publik dinilai menyempit. Agenda pemberantasan korupsi dan penegakan hak asasi pun dianggap melemah.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.