Pegiat perlindungan anak kerap berhadapan dengan adat dan agama saat mengedukasi masyarakat perihal dampak buruk pernikahan anak. Sebab, sebagian orang tua berdalih bahwa adat dan agama tidak melarang perkawinan anak.
Ilustrasi souvenir pernikahan. Tempo/Aris Novia Hidayat. tempo : 168013926242
Tak mudah bagi Saraiyah mencegah perkawinan anak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Warga setempat kerap berdalih bahwa adat dan agama tak melarang pernikahan anak. "Yang kami hadapi adalah mereka yang menggunakan dalih adat dan agama sebagai alasan mengawinkan anak," tutur pendiri Sekolah Perempuan Pelangi Bayan itu kepada Tempo, Kamis, 29 Juli 2021.
Suku Sasak di Lombok masih menjalankan tradisi merarik. Seorang lelaki dip
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.