Ketika Para Transpuan Bercerita
Di temaram cahaya, sosok itu terlihat memunggungi kursi. Ia lalu bergerak pelan menghadap ke depan, menjauhi kursi, menatap ke seberkas cahaya lampu yang menyorotnya. Kedua tangannya bergerak menghalangi cahaya itu. Sambil terus bergerak pelan dalam koreografi yang menyimbolkan kepasrahan, suara Ian Hugen, seorang transpuan, terus mengiang mengiringi gerakan itu. Ian melafalkan puisi yang mengisahkan keinginannya untuk menjadi dirinya sendiri, ta
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini