Perupa Suvi Wahyudianto mengetengahkan karya tentang konflik etnis di Sambas, Kalimantan Barat.
Pameran tunggal berjudul Ingatan Bergegas Pulang di Cemeti Institute for Art and Society Yogyakarta. TEMPO/Shinta Maharani. tempo : 168607840354_
Citraan daun juang berwarna merah darah, simbol khas suku Dayak, melayang pada lembaran kertas putih. Gambar berbahan cat air di atas kertas itu digantung di ruang pamer, seperti muncratan darah. Dua panel karya seni yang meneror.
Perupa asal Madura, Suvi Wahyudianto, memberi judul karya berukuran 100 x 70 sentimeter itu sebagai Daun Jatuh. Karya ini mengingatkan orang-orang pada konflik antaretnis Melayu dan Dayak dengan Madura pada 1999 di Kab
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.