Nasida Ria, Musik Islami, dan Kesetaraan Gender
Aris Setiawan, etnomusikolog di ISI Surakarta, menyoroti fenomena kemunculan Nasida Ria dalam konteks dialog perempuan, musik, dan Islam.
Aris Setiawan
Etnomusikolog di ISI Surakarta
Kelompok musik Nasida Ria dari Semarang membuat kejutan. Mereka memukau penonton dalam festival seni Documenta Fifteen di Kassel, Jerman, akhir Juni lalu. Kelompok musik Islami yang semua pemainnya perempuan ini menjadi unik untuk dibaca lebih jauh karena masih bertahan dan bahkan tetap eksis di usianya yang hampir menginjak setengah abad atau 47 tahun.
Nasida Ria lahir pada momentum yang pas, saat In
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini