Ketiga pasangan calon tersebut adalah Bambang Haryo Soekartono-M. Taufiqulbar, Ahmad Muhdlor-Subandi, serta Kelana Aprilianto-Dwi Astutik. Pertarungan tiga pasangan membuat pilkada Sidoarjo cukup menarik perhatian di Jawa Timur.
Memasuki masa kampanye, ketiga tim sukses berlomba menarik simpati pemilik suara. Cahyo Harjo, ketua tim pemenangan Bambang Soekartono-Taufiqulbar, mengatakan barisan relawan terus memperkenalkan jagoannya ke masyarakat.
Caranya, tim mengajak pasangan nomor urut 1 itu rajin menjumpai warga, dari kalangan agamis, pengusaha, usaha kecil-menengah, hingga petani dan nelayan. "Tidak hanya mencari suara, kami juga mencari bagaimana problematika di lapangan," kata Cahyo saat dihubungi Tempo, kemarin.
Untuk memenangkan BHS--inisial Bambang Haryo Soekartono--Cahyo akan mengerahkan mesin politik Partai Gerindra. Maklum, relawan partai berlambang kepala burung garuda itu sukses meloloskan BHS ke DPR RI pada periode 2014-2019.
Selain didukung Gerindra, Bambang Soekartono dan Taufiqulbar didukung oleh Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, serta Partai Demokrat.
Sementara itu, tim pemenangan Ahmad Muhdlor-Subandi menyasar kaum muda dan milenial dalam pilkada Kabupaten Sidoarjo. Maklum, usia Ahmad Muhdlor saat ini masih 29 tahun.
Ketua tim pemenangan, Sullamul Hadi Nurmawan, mengatakan, meski masih muda, Ahmad Muhdlor punya kemampuan modal yang baik untuk menjadi pemimpin. "Dia punya cara berpikir out of the box. Potensi ini yang sedang kami kenalkan ke publik," kata Sullamul.
Selain gaya anak muda, mesin politik Partai Kebangkitan Bangsa menjadi kekuatan Ahmad Muhdlor. Maklum, Sidoarjo adalah lumbung suara PKB. Buktinya, dari 50 kursi DPRD, PKB memperoleh 16 kursi.
Ahmad Muhdlor adalah Sekretaris Gerakan Pemuda Anshor, sayap Nahdlatul Ulama. Faktanya, NU menjadi faktor penting pasangan nomor urut 2 tersebut.
Ayah Ahmad Muhdlor, Kiai Haji Agoes Ali Mashuri atau Gus Ali, adalah pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo. "Relasi dan santri Gus Ali yang militan dengan senang hati dan sukarela membantu," kata Sullamul.
Adapun Subandi, calon wakil bupati, juga kader PKB. Saat ini Subandi menjabat anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo periode 2019-2024. "Relawan dan kader PKB sudah bergerak semua ke desa-desa dan tim sukses yang lama mensosialisasi dan merapatkan barisan," kata Sullamul.
Adapun pasangan calon Kelana Aprilianto-Dwi Astutik didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Amanat Nasional. Wakil ketua tim pemenangan, Kasmuin, mengatakan timnya sudah mengerahkan 32 kelompok relawan untuk turun gunung. "Kami memanfaatkan potensi kelompok relawan tersebut. Hampir setiap hari mereka bergerak sampai ke tiga-lima lokasi," kara Kasmuin.
Sebelumnya, proses pengumuman penetapan pasangan calon Bupati Sidoarjo sempat dilakukan dua kali. Musababnya, hasil tes usap Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik belum keluar sebelum hari penetapan Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur, 23 September lalu. Walhasil, penetapan Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik dihelat KPU Sidoarjo lima hari kemudian.
NUR HADI | INDRA WIJAYA
Berebut Kursi Bupati Sidoarjo