JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berjanji akan memperhatikan keselamatan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dalam bekerja. Perhatian ini dinilai penting mengingat sejumlah petugas PPSU menjadi korban kecelakaan ketika mereka sedang menjalankan tugas. “Pengamanan bagi anggota PPSU ini harus menjadi perhatian kita bersama," kata Riza dalam keterangan tertulis, kemarin.
Seorang petugas PPSU Kelurahan Kelapa Gading Barat bernama Taka, 43 tahun, menjadi korban tabrak lari saat menyapu Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis lalu. Taka meninggal sebelum mendapat perawatan di rumah sakit. Keesokan harinya, seorang petugas PPSU bernama Jamaludin tewas setelah terlindas truk di Jalan Raya Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Zulkarnain, seorang petugas PPSU, mengatakan selalu merasa khawatir saat mendapat tugas menyapu jalan. Namun ia tidak memiliki pilihan karena pekerjaan itu sudah menjadi kewajibannya. "Ya, kekhawatiran pasti ada, namanya kami bekerja di jalan," kata Zulkarnain, ketika ditemui di depan Plaza Indonesia, Jalan M.H. Thamrin, Sabtu lalu.
Lelaki 34 tahun ini menambahkan, jika bekerja di jalan protokol, mereka harus menghadap ke arah datangnya kendaraan dan tidak boleh membelakangi kendaraan. "Paling tidak, kami menghadap kendaraan yang mengarah ke kami," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Andono Warih mengatakan petugas PPSU berada di bawah pengawasan instansinya. Karena itu, ia akan mengevaluasi pola kerja yang selama ini sudah berjalan, termasuk penggunaan pakaian kerja.
Andono menilai seragam yang digunakan PPSU harus memiliki tanda khusus agar mudah dilihat dan dikenali. Dengan tanda-tanda itu diharapkan pengendara mengetahui keberadaan petugas yang sedang membersihkan jalan. "Pakaiannya akan bercahaya pada malam hari," ujar Andono.
Selain itu, petugas yang bekerja di jalan nanti diwajibkan memasang cone pembatas untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara. Di sisi lain, Andono meminta pengendara berhati-hati ketika melihat petugas PPSU bekerja, terutama saat menyapu jalan pada pagi hari.
Ihwal kasus tabrak lari yang menimpa Taka, polisi hingga kemarin masih menyelidikinya. Polisi kesulitan memperoleh keterangan saksi karena kecelakaan terjadi pada pagi saat Jalan Yos Sudarso masih sepi. "Kalau dari keterangan saksi, mereka tidak tahu persis kronologi maupun nomor polisi kendaraan yang menabrak,” kata Kepala Unit Kecelakaan Kepolisian Resor Jakarta Utara, Ajun Komisaris Edy Wibowo. “Rekaman kamera CCTV juga belum kami temukan.”
Sementara itu, untuk kasus Jamaludin, polisi masih mengecek rekaman CCTV untuk profiling truk yang melindas Jamaluddin. Berdasarkan rekaman CCTV sementara, Jamaludin mengendarai sepeda motor dan berusaha menyalip truk tersebut. Jamaludin kemudian terjatuh dan terlindas roda belakang truk setelah kemudi sepeda motornya menyenggol badan truk.
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi Gerindra yang juga anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Purwanto, mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan jaminan perlindungan bagi pekerja PPSU DKI Jakarta. "Harus ada alat pelindung diri, karena saya lihat mereka hanya memakai rompi oranye tipis tanpa perlindungan khusus. Kalau bisa ada tanda pengaman,” kata Purwanto, Jumat pekan lalu.
Selain itu, Pemprov DKI dinilai perlu memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan untuk keluarga petugas PPSU. Dengan demikian, kehidupan keluarganya juga terjamin.
INGE KLARA SAFITRI | IHSAN RELIUBUN