‘Bisnis Kekerasan’ Bermodal Nyali
JAKARTA – Sumber pendapatan kelompok-kelompok besar preman di Jakarta nyaris tidak berubah dalam satu dekade terakhir. Mereka memanfaatkan ceruk bisnis yang memang identik dengan kekerasan. Dari jasa pengamanan lahan dan tempat hiburan hingga jasa penagihan (debt collector).
Seorang karyawan bank menuturkan, ia kerap menjalin kerja sama dengan kelompok preman dari kelompok etnis tertentu untuk menagih utang kepada debitor. Tapi kerja...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini