LONDON – Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Perusahaan farmasi Pfizer dan rekannya, BioNTech dari Jerman, mendapat lampu hijau dari badan regulator obat-obatan Inggris untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 mulai pekan depan.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (The Medicines and Healthcare products Regulatory Agency/MHRA) menyatakan telah menyetujui penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech. Kepala MHRA June Raine menyatakan data pertama vaksin diterima pada Juni lalu. Dia mengatakan pihaknya menganalisis data tersebut secara ketat dengan standar internasional. “Tidak ada jalan pintas,” ujar Raine dalam briefing televisi dari Downing Street, kantor Perdana Menteri Inggris, kemarin. “Keamanan adalah semboyan kami.”
Berdasarkan penjelasan perusahaan, vaksin dikembangkan menggunakan teknologi mRNA. Saat disuntikkan, mRNA menginstruksikan sel untuk membuat protein lonjakan SARS-CoV-2, yang biasanya digunakan untuk menyerang sel. Perusahaan farmasi ini mengklaim vaksin buatannya memiliki tingkat efektivitas hingga 95 persen.
Produsen obat dari Amerika ini mengatakan otorisasi penggunaan darurat Inggris menandai momen bersejarah dalam perang melawan Covid-19. Pfizer mengumumkan terobosan vaksinnya pada 9 November lalu dengan hasil uji klinis tahap III. “Kami memuji MHRA atas kemampuan mereka menilai secara cermat dan mengambil tindakan tepat waktu untuk membantu melindungi masyarakat Inggris,” ujar Direktur Utama Pfizer Albert Bourla.
Perdana Menteri Boris Johnson memuji persetujuan otoritas kedokteran sebagai kemenangan global dan secercah harapan di tengah kesuraman pandemi corona. Pandemi ini menewaskan hampir 1,5 juta orang di seluruh dunia dan menghancurkan ekonomi dunia. “Luar biasa,” kata Johnson. “Vaksin mulai tersedia mulai minggu depan. Vaksin memungkinkan kembali kehidupan normal dan membuat ekonomi bergerak lagi.”
Para pemimpin Inggris mengatakan ingin sekali mendapat suntikan, tapi prioritas diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan. Tahap awal, vaksin diberikan kepada orang tua dan para tenaga medis serta penghuni panti perawatan. Urutan orang-orang yang akan mendapat suntikan vaksin ditentukan oleh Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi.
“Usia merupakan faktor terpenting dalam hal risiko Covid-19,” kata Wei Shen Lim, Kepala Komite Vaksin Covid-19 Inggris. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan 50 rumah sakit telah bersiap dan menunggu vaksin tersebut.
Johnson mengatakan Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer. Jumlah ini dinilai cukup untuk sepertiga populasi. Para penerima vaksin harus disuntik dua kali demi mendapatkan kekebalan. Kecepatan penyediaan vaksin juga bergantung pada seberapa cepat Pfizer dapat memproduksi dan mengirim vaksin. Sebab, vaksin ini harus disimpan dalam suhu ekstrem, yakni minus 70 derajat Celsius.
Selain Pfizer, ada beberapa vaksin yang menjanjikan. Vaksin tersebut adalah Moderna, yang juga menggunakan pendekatan mRNA yang sama dengan vaksin Pfizer. Ada juga vaksin hasil kerja sama Universitas Oxford dan AstraZeneca. Cina juga mengembangkan Sinovac buatan perusahaan China Sinovac Biotech. Rusia juga telah menggunakan vaksin lain yang disebut Sputnik.
REUTERS | BBC | CHANNEL NEWS ASIA | SUKMA LOPPIES