TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan perang melawan virus corona baru (Covid-19) memerlukan penguatan langkah-langkah regional dan internasional. Dia menuturkan, diperlukan langkah bersama dan terkoordinasi, mengadopsi strategi serius, serta mengatasi biaya medis dan perawatan yang besar.
"Virus ini tidak mengenal batas dan mengklaim korban tanpa pertimbangan politik, agama, etnis, dan ras," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV, kemarin.
Menurut Rouhani, tidak seperti negara lainnya yang terinfeksi corona, Iran dihadapkan pada hambatan dan pembatasan serius yang berasal dari dua tahun sanksi yang luas dan ilegal, kampanye tekanan maksimum, serta tindakan sabotase sistematis oleh pemerintah Amerika Serikat.
Dia mencatat hingga saat ini pemerintah Amerika tidak berhenti memberikan tekanan ilegal kepada Iran, bahkan setelah wabah Covid-19 melanda. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo bahkan memberi "syarat" bagi negara-negara yang hendak mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Teheran: hanya jika tuntutan Washington dipenuhi.
"Tidak mungkin bagi negara mana pun untuk menangani krisis berbahaya sendirian, apalagi negara yang memiliki banyak masalah dalam akses ke pasar keuangan internasional serta memasok komoditas yang diperlukan," ujarnya.
Pemimpin Iran itu mengatakan perang melawan corona merupakan tugas internasional. Dia meminta para pemimpin dunia mengadopsi strategi dalam kerangka Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 untuk menggagalkan sanksi ilegal Amerika terhadap rakyat Iran dan melawan terorisme ekonomi Washington.
"Sudah saatnya komunitas internasional menentang penindasan Amerika yang melawan hukum dan tidak manusiawi serta tidak membiarkan sanksi Amerika yang kejam terhadap Iran mempengaruhi pertempuran melawan wabah yang fatal," tuturnya.
Hingga kemarin, sebanyak 113 orang meninggal dalam 24 jam terakhir di Iran. Angka itu menambah jumlah kematian menjadi 724 orang. Dalam cuitannya, Alireza Vahabzadeh, penasihat Menteri Kesehatan Iran, menambahkan jumlah orang yang terinfeksi corona mencapai 13.938.
Untuk mengatasi wabah di Iran-salah satu yang paling mematikan di luar Cina-para pejabat meminta warga untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan tinggal di rumah.
Sejumlah pejabat senior, politikus, dokter, komandan pengawal revolusi elite, dan ulama telah terinfeksi virus. Beberapa dari mereka, termasuk penasihat Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, menurut media pemerintah, telah meninggal.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa 4.590 orang dari mereka yang terinfeksi telah pulih.
PRESS TV | REUTERS | CNA