Layanan Kesehatan Cepat dengan Informasi Tepat
Pasien dapat mengakses informasi melalui jaringan internet terkait penyakitnya.
Ni Kadek Putriani, 25 tahun, lega. Kini dia tak lagi khawatir jika berobat di Puskesmas Lameuru, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Sebab, akses internet gratis dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tersedia di puskesmas tersebut.
"Karena ada internet jadi saya bisa cari informasi lebih lengkap tentang penyakit yang didiagnosa dokter," kata dia saat ditemui Tempo, Rabu 15 November 2023.
Warga desa Jati Bali ini pun mengaku, akses internernet di puskesmas memudahkan pelayanan untuk masyarakat yang berobat. "Karena ada akses internet gratis jadi kalau mau dirujuk ke rumah sakit bisa cepat komunikasinya. Karena kan sistemnya sudah online," ujarnya.
Kepala Puskesmas Lameuru, Kecamatan Konawe Selatan, Dadang Saputra pun sampai memasang 4 kamera CCTV setelah adanya Bakti Aksi (Akses Internet) Kominfo. "Jadi saya bisa mantau kalau di rumah, atau ada kejadian apa terekam karena internetnya 24 jam," kata Dadang.
Dadang juga bisa tenang jika rapat online dengan Kementerian Kesehatan. "Kalau dulu susah sekali kami cari signal kan, sekarang rapat zoom bisa mudah kami ikuti," ujarnya.
Ia bersyukur adanya Bakti Aksi ini dapat memudahkan pegawai puskesmas dalam hal pelayanan, pelaporan, dan rujukan. "Secara umum bermanfaat untuk kami menyampaikan laporan di aplikasi JKN untuk rujukan dan program Kemenkes karena semua serba aplikasi," ujar Dadang.
Tak hanya itu, komunikasi dengan puskesmas dan antar pegawai puskesmas pun mudah terjalin. "Alhamdulillah membantu teman-teman karena adanya Bakti Aksi ini lebih memudahkan mendapatkan jaringan jadi penyanan dan komunikasi antaf staf cepat," kata Dadang.
Kepala Puskesmas Landono Yohana Dengeng, mengaku sangat terbantu dengan adanya Bakti Aksi ini. "Karena daerah kamu agak jauh dari perkotaan jadi terkendala jaringan internet," ujarnya.
Apalagi, dia melanjutkan, kini puskesmas Landono telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), jadi pelayanannya akan menggunakan sistem online. "Bakti Aksi ini bermanfaat untuk penginputan data, jadi pelayanan yang digunakan pasien datang langsung diinput, jadi sangat butuh akses internet, juga banyak program yang membutuhkan akses internet. Karena sudah BLUD November ini, mulai 1 Januari 2024 semua pelayanan kami online," kata dia.
Staf Divisi Infrastruktur Satelit Direktorat Infrastruktur Bakti Kementerian Kominfo, Sutrisno, menjelaskan, program penyediaan Bakti Akses Internet (Aksi) bertujuan untuk menghadirkan sinyal internet pada titik pelayanan publik. Diantaranya, sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, kantor pemerintahan, dan markas TNI/Polri.
"Sejak dilaksanakan pada 2015 hingga 2022, Bakti secara akumulatif telah membangun di 18.808 lokasi. Kami terus melakukan evaluasi terhadap tingkat penggunaan dan status keterjangkauan lokasi penerima manfaat tersebut dari sinyal 4G operator telekomunikasi," kata Sutrisno.
Hal itu dilakukan agar dukungan yang diberikan tepat sasaran. "Per 31 Oktober 2023, dukungan Akses Internet Bakti berada di sejumlah 14.441 lokasi," ujarnya.
Program Bakti Aksi dilaksanakan menggunakan dua macam skema, yakni skema belanja penyediaan perangkat dan skema sewa perangkat. "Dalam pelaksanaannya, Bakti dapat memasang perangkat modem dan router untuk menghadirkan Wifi gratis," kata dia.