Menanti Seduhan di Sudut Laweyan
Di satu sudut Kampoeng Batik Laweyan Solo, tersempil kafe slow bar yang tak pernah sepi. Kafe 1956 itu hanya diawaki satu orang.
Kedai kopi di Kampoeng Batik Laweyan, Solo, itu berbeda. Sementara warung lain berlomba-lomba mempercantik interior supaya pengunjung bisa puas berfoto ria, kedai 1956.Mor Coffee tampil sangat sederhana.
Dari luar, hanya ada papan kayu bertulisan 1956 sebagai penanda keberadaan mereka. Di dalam, jangan berharap mendapati spot Instagramable. Sebab, cuma ada deretan meja dan kursi kayu.
Namun kedai itu nyaris tak pernah sepi. Tam
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini