Tini Kodrat, 56 tahun, merasa lega dan bahagia karena akhirnya Sanggar Tari Duta Melati tampil berpartisipasi dalam acara Shinjuku Dance Festival 2020. Acara tahunan yang ada sejak 2006 ini digelar di sebuah gedung pertunjukan di Kota Shinjuku, Jepang, 14 November lalu. Acara itu dihelat secara luring dengan protokol kesehatan dan dihadiri sekitar 1.000 orang. Penonton berkurang drastis dibanding pada tahun-tahun sebelumnya, yang bisa mencapai lebih 3.000 orang.
Meski sempat khawatir karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Tini yang memimpin sanggar itu merasa acara tersebut sangat istimewa. “Senang bisa ikut menghibur masyarakat saat situasi pandemi,” ujar seniman bernama lengkap Sri Sabarati Sulastini Kodrat itu kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan, Selasa, 17 November lalu. Penyebaran wabah di Jepang masih tinggi, tapi sudah banyak acara digelar, termasuk sekolah yang mengkombinasikan pembelajaran daring dan luring.
Duta Melati menampilkan dua pertunjukan tarian dan gamelan masing-masing selama 20 menit. Mereka cukup beruntung mendapat dua slot penampilan, sehingga bisa menampilkan lebih banyak ragam budaya Indonesia. “Yang lainnya cuma satu slot,” ujar Tini. Ini adalah ke-11 kalinya kelompok beranggotakan masyarakat Indonesia dan Jepang itu mengikuti festival tahunan tersebut. Para penampil festival itu, menurut Tini, adalah komunitas masyarakat dari berbagai negara yang tinggal di Jepang.
Kelompok ini tampil di dua panggung dan waktu berbeda dalam festival yang berlangsung pukul 11.00-19.00. Mereka menampilkan beberapa tarian, yakni dari Jawa (manipuren), Gowa (pakarena), dan Betawi (renggong manis), serta gamelan Overtune Kebogiro dan musik tari muli batangkai dari Lampung. Penampilan itu melibatkan 13 penari dan 6 penabuh gamelan.
Menurut Tini, acara ini digelar untuk menunjukkan semangat dan geliat kehidupan di Shinjuku setelah berbulan-bulan masyarakat harus tinggal di rumah. Panitia menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Saat latihan, penampil diminta memberikan alamat tinggal dan mereka yang masuk ke gedung harus memakai masker, mencuci tangan, serta menjalani pengukuran suhu tubuh. Saat pertunjukan di panggung, para penampil boleh melepaskan masker. Tapi setelahnya masker harus dipakai kembali.
Pengelola gedung dan panitia sangat ketat menjaga penampil dan penonton. “Saya sempat ditegur karena lupa pakai masker setelah tampil,” ujar Tini. Kursi penonton, menurut Tini, tidak diisi penuh. Di ruang penonton berkapasitas 250 orang, setiap penonton diberi jarak 2-3 kursi. Sedangkan di hall yang lebih besar, berkapasitas lebih dari 1.000 orang, agak kosong.
\Sanggar Tari Duta Melati tampil dalam Shinjuku Dance Festival 2020 di Kota Shinjuku, Jepang, 14 November 2020. Dok. Sanggar Tari Duta Melati
Selain aneka pertunjukan, dalam festival yang bisa ditonton gratis itu, ada bazar di luar gedung. Namun tahun ini tak ada penjual makanan. Pada tahun-tahun sebelumnya, di arena bazar banyak food truck penjual aneka makanan. “Kalau mau makan, harus ke luar area dulu. Ini juga salah satu upaya pencegahan,” ujar perempuan yang menjadi pengajar di sebuah sekolah di Jepang itu.
Tini pindah dari Solo ke Jepang pada 1979, saat duduk di bangku SMP, karena orang tuanya bekerja di sana. Ia lalu belajar di sekolah Indonesia di Jepang. Saat itu, Duta Besar Indonesia untuk Jepang sangat bersemangat memperkenalkan budaya Indonesia. Tini, yang belajar tari sejak SMP, sering diminta membantu KBRI Jepang dalam misi budaya. Ia kemudian mendirikan grup tari Duta Kencana, tapi kemudian mengubah namanya menjadi Duta Melati.
Anggota sanggar yang dibentuk sejak 1998 itu adalah orang Indonesia di Jepang dan warga Jepang. Lewat sanggar itu, ia mengajarkan tari-tari Nusantara, dari Aceh sampai Papua. Selain di Jepang, Tini Kodrat kemudian mendirikan cabang sanggar di Singapura ketika suaminya bertugas di sana. Anggota sanggar itu pun makin beragam. Bahkan, suatu ketika, lulusan Universitas Komazawa, Jepang, itu pernah mengajak anggota dari Singapura untuk tampil dalam sebuah pentas amal di Tokyo.
\Sanggar Tari Duta Melati tampil dalam Shinjuku Dance Festival 2020 di Kota Shinjuku, Jepang, 14 November 2020. Dok. Sanggar Tari Duta Melati
Duta Melati aktif berpentas di berbagai forum, baik yang diadakan KBRI, masyarakat Indonesia di Jepang, maupun kegiatan-kegiatan yang diadakan masyarakat, pemerintah, dan seniman Jepang. Tak hanya itu, mereka pun sering menyelenggarakan acara amal, terutama jika terjadi bencana, baik di Jepang maupun Indonesia.